Jurus Meizar Pacu Digitalisasi sebagai Motor Komersil Pupuk Kaltim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak kenal maka tak sayang, mungkin inilah yang dijadikan prinsip dasar Meizar Effendi dalam memimpin Pupuk Kaltim . Inovasi berbasis digitalisasi yang diterapkan dalam mengembangkan sisi komersil perusahaan di industri pupuk merupakan buah upaya dirinya mengakomodir kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang 60% mayoritas generasi milenial.
"Kami harus adaptif dan mengetahui apa yang dibutuhkan karyawan. Karyawan kami 60% milenial. Kami harus tahu bagaimana memperlakukan mereka. Bagaimana cara memberdayakan mereka dengan segala keunikannya," kata Meizar dalam wawancara virtualnya.
Menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Komersil sejak 25 Agustus 2020 atau di masa pandemi tentu bukan hal yang mudah baginya untuk tetap mengembangkan industri. Berbagai tantangan pun ditemui dalam perjalanannya, terutama di tengah pandemi.
Dikatakan bahwa tantangan utama selama pandemi adalah bagaimana cara mendistribusikan produk secara lancar dan cara memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya kebutuhan di dalam negeri.
“Ada tantangan-tantangan terutama dikaitkan di bidang komersil dan ada strategi yang kita terapkan. Tantangan berikutnya ada pada peningkatan kebutuhan pangan dunia,” jelas Meizar.
Meski demikian dirinya mengungkapkan, bahwa tantangan tersebut sekaligus menjadi peluang bagi perusahaan. Untuk itu, pria kelahiran Pekanbaru 1966 silam itu juga memiliki strategi untuk mengontrol, memonitoring, mendistribusikan serta mengawasi pergerakan distribusi melalui sistem digitalisasi yang terus diperkuat.
"Inovasi digitalisasi itu tumbuh dari mereka karyawan milenial. Jadi kami harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Teman milenial ini sebagai garda terdepan," ujar Meizar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PKT (2016-2020).
Dengan inovasi dan strategi digitalisasi itu, Meizar pastikan pertumbuhan industri komersil Pupuk Kaltim tetap tumbuh meski pandemi melanda. Dia berharap pertumbuhan kedepan semakin baik sehingga memberikan dampak positif.
"Kami juga memiliki inovasi pola pemasaran. Salah satunya Program Makmur yang kini tengah digerakkan pemerintah melalui Pupuk Inodnesia sebagai holding perusahaan kami. Program Makmur itu merupakan kolaborasi dengan berabgai pihak seperti perbankan, asuransi dan sebgainya. Kami gunakan pupuk non subsisdi karena dengan Program Makmur, petani dapat merasakan adanya peningkatan produktiitas dan keuntungan," pungkas pria yang gemar membaca buku sejarah dan traveling itu.”
"Kami harus adaptif dan mengetahui apa yang dibutuhkan karyawan. Karyawan kami 60% milenial. Kami harus tahu bagaimana memperlakukan mereka. Bagaimana cara memberdayakan mereka dengan segala keunikannya," kata Meizar dalam wawancara virtualnya.
Menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Komersil sejak 25 Agustus 2020 atau di masa pandemi tentu bukan hal yang mudah baginya untuk tetap mengembangkan industri. Berbagai tantangan pun ditemui dalam perjalanannya, terutama di tengah pandemi.
Dikatakan bahwa tantangan utama selama pandemi adalah bagaimana cara mendistribusikan produk secara lancar dan cara memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya kebutuhan di dalam negeri.
“Ada tantangan-tantangan terutama dikaitkan di bidang komersil dan ada strategi yang kita terapkan. Tantangan berikutnya ada pada peningkatan kebutuhan pangan dunia,” jelas Meizar.
Meski demikian dirinya mengungkapkan, bahwa tantangan tersebut sekaligus menjadi peluang bagi perusahaan. Untuk itu, pria kelahiran Pekanbaru 1966 silam itu juga memiliki strategi untuk mengontrol, memonitoring, mendistribusikan serta mengawasi pergerakan distribusi melalui sistem digitalisasi yang terus diperkuat.
"Inovasi digitalisasi itu tumbuh dari mereka karyawan milenial. Jadi kami harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Teman milenial ini sebagai garda terdepan," ujar Meizar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PKT (2016-2020).
Baca Juga
Dengan inovasi dan strategi digitalisasi itu, Meizar pastikan pertumbuhan industri komersil Pupuk Kaltim tetap tumbuh meski pandemi melanda. Dia berharap pertumbuhan kedepan semakin baik sehingga memberikan dampak positif.
"Kami juga memiliki inovasi pola pemasaran. Salah satunya Program Makmur yang kini tengah digerakkan pemerintah melalui Pupuk Inodnesia sebagai holding perusahaan kami. Program Makmur itu merupakan kolaborasi dengan berabgai pihak seperti perbankan, asuransi dan sebgainya. Kami gunakan pupuk non subsisdi karena dengan Program Makmur, petani dapat merasakan adanya peningkatan produktiitas dan keuntungan," pungkas pria yang gemar membaca buku sejarah dan traveling itu.”
(akr)