Dana Jumbo Rights Issue BRI Bakal Kerek Rasio Penyaluran Kredit UMKM

Jum'at, 10 September 2021 - 18:33 WIB
loading...
Dana Jumbo Rights Issue...
Dana segar bernilai fantastis yang berpotensi diraup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., atau BRI dari aksi korporasi rights issue diproyeksikan dapat mendorong peningkatan rasio penyaluran kredit UMKM. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dana segar bernilai fantastis yang berpotensi diraup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., atau BRI dari aksi korporasi rights issue diproyeksikan dapat mendorong peningkatan rasio penyaluran kredit UMKM termasuk usaha ultra mikro (UMi) di dalamnya.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan mengatakan, portofolio penyaluran kredit UMKM nasional dari perbankan yang masih kurang dari 20% perlu ditingkatkan. Dia mengakui kehadiran Holding Ultra Mikro yang didanai hasil rights issue BRI akan mendorong peningkatan tersebut.

Bank Indonesia (BI) mencatat, pada Juni 2021 baki debet kredit UMKM mencapai Rp1.107,6 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh sekitar 2,1% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.084,3 triliun.



Porsi kredit UMKM pada Juni 2021 tersebut mencapai 19,62% dari total penyaluran kredit perbankan nasional. Sedangkan pada Juni tahun lalu porsinya sekitar 19,30%.

"Kita lihat penggunaan dana hasil rights issue terkait konsolidasi Holding Ultra Mikro sangat besar untuk peningkatan portofolio kredit UMKM," katanya.

Dia pun menilai BRI menawarkan harga yang sangat menarik untuk pelaksanaan penerbitan saham baru yaitu Rp3.400. Dengan harga tersebut dia optimistis penyerapan dana akan maksimal sehingga modal tambahan bagi BRI untuk meningkatkan kinerja Holding UMi dan segmen mikro serta kecil akan sesuai ekspektasi.

Sebelumnya Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengungkapkan, sekitar 60-70% dana hasil right issue untuk modal kerja holding UMi bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.

Adapun sisanya untuk modal kerja bisnis mikro dan kecil. Seperti diketahui, dalam prospektus yang diterbitkan Selasa (31/8/2021), manajemen BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar saham baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I.

Harga pelaksanaan rights issue BBRI Rp3.400 per lembar saham. Pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) sesuai PP Nomor 73/2021.



Seluruh saham Seri B milik pemerintah dalam Pegadaian PNM akan dialihkan kepada BRI melalui mekanisme inbreng. Nilai total PMHMETD I yang telah memperhitungkan inbreng serta eksekusi hak Pemegang Saham Publik adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp95,92 triliun.

Dari total dana tersebut, nilai inbreng sebesar Rp54,77 triliun dan sisanya Rp41,15 triliun apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)