Harga Rumah Mewah Ini Anjlok dari Rp558 Miliar Jadi Rp66 Miliar, Kok Bisa?

Sabtu, 11 September 2021 - 19:18 WIB
loading...
Harga Rumah Mewah Ini...
Rumah yang dikenal sebagai Gloria Crest Estate ini dibangun pada 1929. Foto/Instagram seaview_antiques
A A A
JAKARTA - Sebuah rumah mewah dan bersejarah di New Jersey, Amerika Serikat (AS) , harganya anjlok setelah berkali-kali melewati penawaran. Ujung-ujungnya, rumah yang dibangun pada 1929 itu hanya dihargai setara satu ton batu bata.

Sebelumnya, pada tahun 2013 rumah yang dikenal sebagai Gloria Crest Estate ini memiliki nilai jual mencapai USD39 juta atau setara Rp558 Miliar (dengan asumsi kurs saat ini Rp14.300 per dolar AS). Namun, setelah dilakukan catatan publik, label harga jumbo pada rumah tersebut dicabut dan diganti dengan label harga USD25 juta.

Perubahan harga pun terus berlanjut. Pada tahun 2014, harganya diturunkan menjadi USD25 juta. Kemudian, pada 2017 turun kembali menjadi USD17 juta.

Selang satu tahun berjalan, tepatnya pada Februari 2018, catatan pengadilan menunjukkan bahwa properti tersebut diambil alih ketika pemiliknya gagal membayar hipotek USD7,3 juta oleh Bank Amerika Serikat (AS).



Setelah kejadian tersebut, rumah yang berusia 100 tahun itu dijual kembali seharga USD12 juta. Kemudian dari 2019 hingga 2021, harganya diretas enam kali lipat, sehingga turun dari USD9,99 juta menjadi USD5,99 juta.

Setelah melewati setidaknya empat agen daftar penjualan rumah, rumah yang dijuluki sebagai Gedung Putih itu akhirnya diurus oleh pialang real estate, CEO Signature Realty NJ Michelle Pais.

Menurut dia, dalam sistem penjualan rumah harus memiliki nilai keseimbangan. Di mana jika rumah itu memiliki nilai lebih, maka pembeli bersedia untuk membayar rumah itu sesuai dengan kualitas yang didapat.

“Apa yang diinginkan pembeli terkadang tidak relevan dengan kualitas rumah yang ditawarkan oleh penjual. Dan itu berlaku untuk rumah mana pun,” kata Pais dikutip dari CNBC, Sabtu (11/9/2021).

Dalam proses penjualan, Pais bercerita, ada klien yang tidak bisa sebutkan namanya, bersedia membayar USD4,6 juta untuk mansion seluas 5 hektar itu. Menurunnya harga jual rumah dengan 8 kamar tidur itu, kata Pais, disebabkan penawaran yang diajukan pembeli tidak relevan. Sementara menurutnya, rumah tersebut memiliki nilai sejarah dan dibangun oleh arsitektur ternama.



Meski demikian, bagi penggemar eksterior rumah, tempat tinggal yang mengalami penurunan harga berkali-kali lipat itu memiliki masalah lain. Adapun masalah yang dimaksud Pais adalah adanya tagihan pajak senilai USD163.000. Selain itu, rumah tersebut juga membutuhkan renovasi apabila ingin ditempati.

“Dana yang harus dikeluarkan untuk membayar pajaknya USD13.653 per bulan dan dana itu sulit ditanggung untuk kebanyakan orang. Bahkan untuk merenovasi rumah sebesar itu membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pais menuturkan, sulitnya menjual rumah tua nan megah itu lantaran terdapat masalah kepemilikan. Di mana rumah tersebut pemiliknya adalah perusahaan dan memiliki banyak pihak dalam pengambil keputusan. “Dia (pembeli rumah) memiliki tawaran sebelumnya yang lebih tinggi dari USD4,6 juta, tetapi pemilik rumah menolaknya,” imbuh Pais.

Dalam hal ini, penawaran sebelumnya adalah penawaran yang lebih baik, tetapi Pais mengatakan itu tidak jelas sampai beberapa bulan kemudian. Pada saat itu, kesempatan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi menghilang, meninggalkan penjual dengan kesepakatan USD4,6 juta atau sekitar Rp66 Miliar.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)