Begini Cara Menghitung Pendapatan dari AdSense YouTube
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cara menghitung adsense YouTube penting bagi para milenial yang ingin menjadikan YouTuber sebagai sebuah profesi. Dalam era digital seperti sekarang, YouTuber telah menjelma menjadi sebuah profesi yang digandrungi oleh anak muda, mengingat penghasilan selangit yang bisa didapatkan.
Ada beberapa sumber pendapatan dan cara menghitung penghasilan dari YouTube. Seorang content creator tentunya dituntut untuk membuat konten yang menarik dan menguploadnya secara rutin guna menggaet banyak subscriber.
Kemudian, YouTuber harus terus memonetisasi video YouTube hingga channel mendapatkan 4 ribu tayangan dalam 12 bulan terakhir dan minimal sudah memiliki 1.000 subscriber.
Sumber penghasilan YouTuber berasal dari AdSense alias program kerjasama periklanan melalui media internet milik Google. AdSense inilah yang menjadi cara dapat uang dari internet bagi para creator.
Jika sudah berkembang, penghasilan YouTuber bisa mencapai sekelas Baim Wong dan Paula Verhoeven (Baim Paula) dengan 17.1 juta subscribers, 1.106 video, 2,61 miliar penonton dengan proyeksi pendapatan per bulan: USD 59.300-USD 949.100 setara Rp830,20 juta-Rp13,29 miliar (kurs Rp14.000 per dollar AS).
Sedangkan untuk Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (RANS Entertainment) dengan 18,8 juta subscribers, 1.792 video, 3,45 miliar penonton dan proyeksi pendapatan per bulan: USD 48.500-USD 776.200 setara Rp679 juta-Rp10,87 miliar.
Lalu bagaimana cara menghitung AdSense YouTube? Selain dari jumlah klik dan views pada iklan yang muncul. Ada beberapa sumber pendapatan lain dari para YouTuber seperti YouTube Ads, Affiliate Marketing, menjual produk dan jasa serta endorsement.
Mengutip dari laman Bantuan YouTube pada Selasa (14/9/2021), jika YouTuber tergabung dalam Program Partner YouTube, tab Pendapatan di YouTube Analytics menunjukkan video mana yang menghasilkan penghasilan paling banyak dan sumber pendapatan mana yang paling menguntungkan.
Kartu metrik utama menunjukkan estimasi pendapatan, Revenue Per Impression (RPM), dan Cost Per Mille (CPM) berbasis pemutaran. RPM yang akan didapat di Indonesia sekitar Rp7.000, sementara di AS bisa USD 1 atau disesuaikan kurs rupiah saat ini.
Walau begitu, RPM bergantung pada jenis dan harga iklan yang tayang, negara asal YouTuber, kategori video, kualitas traffic, adblock, dan jumlah klik pada iklan.
Rumus RPM = (penghasilan tertaksir/jumlah tampilan halaman) x 1000
Misalnya bila YouTuber mendapatkan penghasilan USD 0,15 dari 25 view, penghasilan yang didapat yakni (0,15/25) x 1000 = USD 6 atau Rp88.387. Angka ini bisa disesuaikan dengan data statistik di akun YouTube-nya.
Cara menghitung lain, asumsikan saja kanal video YouTuber sudah ditonton oleh 5.000 pengguna. Sehingga menunjukan kurang lebih ada sekitar 550 orang yang melihat iklan hingga selesai.
Kemudian perhitungan bisa dilakukan berdasarkan RPM di Indonesia yang sejumlah Rp 7.000 per seribu viewers tersebut. Jadi untuk mendapatkan beban tarif pengiklan YouTube yaitu dengan mengalikan jumlah RPM dengan jumlah viewers yaitu Rp7.000 x 550 penonton iklan yang menghasilkan beban pengiklan sebesar Rp3.850.000.
Angka tersebut nantinya dikalikan kembali dengan 55% bagi hasil. Di mana Rp3.850.000 x 55% bagi hasil memperoleh hasil Rp2.117.500. Angka terakhir inilah yang nantinya akan diberikan YouTube kepada pemilik akun atau YouTuber.
Selain perhitungan di atas, seorang YouTuber juga bisa memperoleh pendapatan dari cost per click (CPC). Nominal yang ditransfer ke rekening kurang lebih Rp5.000-12.000 per klik. Jika dalam 1.000 tayangan iklan mendapatkan tiga kali klik saja, berarti fee-nya hanya 0,3%.
AdSense merupakan produk jaringan periklanan dari Google yang keuntungannya ditentukan oleh banyak faktor. Intinya seorang YouTuber tetap harus memperoleh sebanyak-banyak subscriber.
Ada beberapa sumber pendapatan dan cara menghitung penghasilan dari YouTube. Seorang content creator tentunya dituntut untuk membuat konten yang menarik dan menguploadnya secara rutin guna menggaet banyak subscriber.
Kemudian, YouTuber harus terus memonetisasi video YouTube hingga channel mendapatkan 4 ribu tayangan dalam 12 bulan terakhir dan minimal sudah memiliki 1.000 subscriber.
Sumber penghasilan YouTuber berasal dari AdSense alias program kerjasama periklanan melalui media internet milik Google. AdSense inilah yang menjadi cara dapat uang dari internet bagi para creator.
Jika sudah berkembang, penghasilan YouTuber bisa mencapai sekelas Baim Wong dan Paula Verhoeven (Baim Paula) dengan 17.1 juta subscribers, 1.106 video, 2,61 miliar penonton dengan proyeksi pendapatan per bulan: USD 59.300-USD 949.100 setara Rp830,20 juta-Rp13,29 miliar (kurs Rp14.000 per dollar AS).
Sedangkan untuk Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (RANS Entertainment) dengan 18,8 juta subscribers, 1.792 video, 3,45 miliar penonton dan proyeksi pendapatan per bulan: USD 48.500-USD 776.200 setara Rp679 juta-Rp10,87 miliar.
Lalu bagaimana cara menghitung AdSense YouTube? Selain dari jumlah klik dan views pada iklan yang muncul. Ada beberapa sumber pendapatan lain dari para YouTuber seperti YouTube Ads, Affiliate Marketing, menjual produk dan jasa serta endorsement.
Mengutip dari laman Bantuan YouTube pada Selasa (14/9/2021), jika YouTuber tergabung dalam Program Partner YouTube, tab Pendapatan di YouTube Analytics menunjukkan video mana yang menghasilkan penghasilan paling banyak dan sumber pendapatan mana yang paling menguntungkan.
Kartu metrik utama menunjukkan estimasi pendapatan, Revenue Per Impression (RPM), dan Cost Per Mille (CPM) berbasis pemutaran. RPM yang akan didapat di Indonesia sekitar Rp7.000, sementara di AS bisa USD 1 atau disesuaikan kurs rupiah saat ini.
Walau begitu, RPM bergantung pada jenis dan harga iklan yang tayang, negara asal YouTuber, kategori video, kualitas traffic, adblock, dan jumlah klik pada iklan.
Rumus RPM = (penghasilan tertaksir/jumlah tampilan halaman) x 1000
Misalnya bila YouTuber mendapatkan penghasilan USD 0,15 dari 25 view, penghasilan yang didapat yakni (0,15/25) x 1000 = USD 6 atau Rp88.387. Angka ini bisa disesuaikan dengan data statistik di akun YouTube-nya.
Cara menghitung lain, asumsikan saja kanal video YouTuber sudah ditonton oleh 5.000 pengguna. Sehingga menunjukan kurang lebih ada sekitar 550 orang yang melihat iklan hingga selesai.
Kemudian perhitungan bisa dilakukan berdasarkan RPM di Indonesia yang sejumlah Rp 7.000 per seribu viewers tersebut. Jadi untuk mendapatkan beban tarif pengiklan YouTube yaitu dengan mengalikan jumlah RPM dengan jumlah viewers yaitu Rp7.000 x 550 penonton iklan yang menghasilkan beban pengiklan sebesar Rp3.850.000.
Angka tersebut nantinya dikalikan kembali dengan 55% bagi hasil. Di mana Rp3.850.000 x 55% bagi hasil memperoleh hasil Rp2.117.500. Angka terakhir inilah yang nantinya akan diberikan YouTube kepada pemilik akun atau YouTuber.
Selain perhitungan di atas, seorang YouTuber juga bisa memperoleh pendapatan dari cost per click (CPC). Nominal yang ditransfer ke rekening kurang lebih Rp5.000-12.000 per klik. Jika dalam 1.000 tayangan iklan mendapatkan tiga kali klik saja, berarti fee-nya hanya 0,3%.
AdSense merupakan produk jaringan periklanan dari Google yang keuntungannya ditentukan oleh banyak faktor. Intinya seorang YouTuber tetap harus memperoleh sebanyak-banyak subscriber.
(akr)