IHSG Berpeluang Rebound di Kisaran 6.069-6.154

Kamis, 16 September 2021 - 08:11 WIB
loading...
IHSG Berpeluang Rebound...
Sentimen perbaikan ekonomi global jadi sentimen penguatan IHSG. Foto/ArifJulianto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) diprediksi berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/9/2021). Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.069-6.154.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan secara teknikal IHSG terkoreksi wajar setelah mengalami lompatan penguatan dari rebound MA200 dan Break out MA50. Arah momentum masih cenderung positif dari indikator Stochastic dan RSI.



"Tren pergerakan IHSG masih menguat selama IHSG mampu bertahan di atas zona MA200 yang saat ini berada di kisaran 6.069. Sehingga IHSG berpeluang rebound pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.069-6.154," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (16/9/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya AALI, ACST, AGII, BBRI, BDMN, ERAA, IMAS, LSIP, MCAS, TOWR, UNVR, WSKT, TBIG.

Sebelumnya, IHSG ditutup naik 18,86 poin atau 0,31% ke level 6.110 dengan saham-saham pada sektor industri turun 0,90% dan material dasar melemah 0,76% menjadi yang terdalam sedangkan sektor energy naik 0,85% dan teknologi menguat 0,64% tidak mampu menahan IHSG di zona hijau.

Faktor eksternal menjadi motor tekanan pergerakan IHSG pasca-data inflasi AS dan penjualan eceran China yang di bawah ekspektasi membuat ketidakpastian perihal masa depan pemangkasan stimulus The Fed.

Leader:
SMMA, BUKA, SLIS, BDMN, BMRI

Laggard:
BBCA, BBRI, ASII, ARTO, BBHI

Sementara itu, bursa Asia berpotensi menguat diperdagangan hari ini setelah meredanya kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi yang di awal dengan lonjakan saham-saham energi hampir di seluruh dunia. S&P 500 membukukan lompatan terbesar sejak Agustus 2021.



Minyak menguat setelah laporan Pemerintah AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan. Investor terus menilai prospek pembukaan kembali ekonomi di tengah wabah virus Delta dan kenaikan biaya yang dipicu oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan gangguan pasokan terkait pandemi.

PBB mengatakan ekonomi global diperkirakan akan mengalami pemulihan tercepat dalam hampir lima dekade tahun ini. Namun PBB memperingatkan tentang kesenjangan yang semakin dalam antara negara-negara maju dan berkembang, sehingga secara sentimen IHSG berpotensi mengalami penguatan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)