Resmi Merger, Indosat Ooredoo Hutchison Bakal Raup Pendapatan Rp42,6 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ooredoo Q.P.S.C. (Ooredoo) dan CK Hutchison Holdings Limited kemarin, Kamis (16/9/2021) mengumumkan penandatanganan kesepakatan transaksi definitif penggabungan PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri. Perusahaan gabungan akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Penggabungan atau merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar. Serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pelanggan.
Managing Director of Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo, mengatakan, kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia, didukung oleh dua mitra yang sangat berkomitmen yaitu Ooredoo Group dan CK Hutchison.
"Dengan kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus menyelesaikan transaksi dan bekerja sama untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global guna membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia," ujar Aziz dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu, Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings, Canning Fok mengatakan, kesepakatan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia.
"CK Hutchison telah berinvestasi dan mengoperasikan bisnis telekomunikasi di 12 pasar di berbagai belahan dunia, yang banyak di antaranya telah sukses menggelar jaringan 5G. Kami sangat menantikan kesempatan untuk membawa layanan 5G paling inovatif ke Indonesia di waktu yang tepat," ucap Canning.
Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga USD3 miliar atau setara Rp42,6 triliun.
Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (capex). Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai USD 300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan Tri Indonesia akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison. Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Penggabungan atau merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar. Serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pelanggan.
Managing Director of Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo, mengatakan, kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia, didukung oleh dua mitra yang sangat berkomitmen yaitu Ooredoo Group dan CK Hutchison.
"Dengan kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus menyelesaikan transaksi dan bekerja sama untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global guna membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia," ujar Aziz dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu, Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings, Canning Fok mengatakan, kesepakatan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia.
"CK Hutchison telah berinvestasi dan mengoperasikan bisnis telekomunikasi di 12 pasar di berbagai belahan dunia, yang banyak di antaranya telah sukses menggelar jaringan 5G. Kami sangat menantikan kesempatan untuk membawa layanan 5G paling inovatif ke Indonesia di waktu yang tepat," ucap Canning.
Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga USD3 miliar atau setara Rp42,6 triliun.
Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (capex). Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai USD 300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan Tri Indonesia akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison. Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.