SDM Pertanian Penentu Sukses Pengembangan Food Estate

Minggu, 19 September 2021 - 06:54 WIB
loading...
SDM Pertanian Penentu Sukses Pengembangan Food Estate
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi membuka Pertemuan Koordinasi Tim Detasering Food Estate di Denpasar, Bali.
A A A
JAKARTA - Lumbung Pangan Baru atau Food Estate merupakan upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kebijakan dan program tersebut sebagai antisipasi menghadapi adanya krisis pangan yang merupakan warning dari Badan Pangan Dunia (FAO).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa ketersediaan pangan yang memadai bagi seluruh rakyat menjadi fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan).

“Harap diingat, tujuan pembangunan pertanian nasional adalah menyediakan pangan bagi rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

(Baca juga:Pemerintah Diminta Evaluasi Total Proyek Food Estate)

Penegasan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa food estate juga bertujuan meningkatkan produksi pertanian Indonesia.

“Food estate di Kalimantan itu utamanya padi, Sumatera Utara fokus hortikultura sedangkan NTT atau Sumba Tengah adalah padi dan jagung. Tujuan inti food estate tetap ditujukan untuk menggenjot produksi,” kata Dedi Nursyamsi saat membuka Pertemuan Koordinasi Tim Detasering Food Estate di Denpasar, Kamis (16/9/2021) lalu.

(Baca juga:Food Estate Kalteng Jadi Percontohan Pertanian Modern)

Menurutnya, tiga faktor pengungkit produktivitas yakni inovasi teknologi dan sarana-prasarana, peraturan perundangan dari tingkat presiden, menteri, gubernur hingga tingkat di bawahnya.

“Kendati begitu, yang paling utama dan tertinggi dalam mendongkrak produktifitas pertanian, tetap SDM, yang tak lain petani dan petani milenial yang berhimpun pada kelompok tani dan Gapoktan atau KWT (kelompok wanita tani) dan penyuluh,” kata Dedi Nursyamsi.

Hal itu menunjukkan yang harus dibenahi terlebih dahulu agar produktifitas naik adalah SDM pertanian. Sebab SDM penentu peningkatan produktivitas lantaran menguasai seluruh tahapan dari kegiatan usaha tani.

(Baca juga:Food Estate Kalteng Akan Jadi Kiblat Lumbung Pangan Nasional)

“Tentu harus dimulai dari penyuluhnya. Harus mengerti bagaimana menggenjot produktivitas barulah mendampingi petani. Nah tugas kita di sini, terutama pendamping food estate atau tim detasering adalah itu,” kata Dedi Nursyamsi.

Dia pun merujuk pada instruksi dan arahan Mentan Syahrul bahwa Tim Detasering tak ubahnya pasukan khusus lantaran memiliki kemampuan lebih sebagai andalan pengembangan food estate. “Kita sudah turunkan pasukan khusus dan target itu harus tercapai.”

Dedi Nursyamsi juga menyampaikan perlunya penguatan kelembagaan petani, karena petani tidak bisa berjalan sendiri untuk mencapai produktivitas tinggi. Mereka harus kolaborasi dengan petani lain atau mitra-mitra lain.

“Harus kita bangun kapasitas petani dan kelembagaannya. Petani harus ada dalam kelompok termasuk kelompok ekonomi petani sehingga mendapatkan keuntungan maksimal,” katanya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)