Bagaimana Cara Investasi Bitcoin dan Kapan Waktu yang Tepat?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam situasi genting, manusia akan mencari tempat berlindung yang aman. Tidak hanya untuk menyelamatkan diri, tapi juga harta yang dimiliki. Mungkin ini juga alasan kenapa dalam beberapa waktu terakhir ini, aset kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin (satuannya disebut BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan lain sebagainya, makin populer. Orang-orang mulai mencari opsi untuk mengamankan aset mereka di tengah kondisi ekonomi yang serba tidak pasti.
Selama pandemi, sebagian masyarakat mulai melirik investasi kripto sebagai salah satu jaring pengaman. Walaupun cenderung fluktuatif, kripto jadi pilihan karena nilainya cenderung lebih stabil dan likuid jika dibandingkan dengan investasi di sektor lain yang nampak lesu.
Keamanan juga jadi salah satu alasan utama investasi dalam bentuk Bitcoin mulai diminati. Teknologi blockchain yang diterapkan pada transaksi kripto membuatnya sulit diretas. Mata uang kripto juga tidak memiliki keterikatan dengan negara atau lembaga pemerintahan manapun. Jadi, nilainya lainnya tidak akan terpengaruh oleh kondisi sosial, ekonomi, dan politik di suatu negara.
Lalu, perlukah Anda mengikuti tren dan mulai menaruh uang Anda untuk investasi dalam
bentuk kripto? Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui!
Bitcoin ramah bagi investor pemula
Saat ini, mungkin Anda sedang memikirkan bagaimana caranya untuk bisa memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari biaya menikah, membeli properti, kendaraan, menyiapkan biaya sekolah anak, dan lain sebagainya. Apa lagi, jika Anda tergolong generasi sandwich—seperti banyak sekali generasi milenial lainnya.
Sekadar mengandalkan gaji mungkin rasanya agak berat. Membuka usaha sampingan pun bukanlah hal yang mudah. Maka, tak heran jika banyak orang yang mulai melirik investasi sebagai salah satu opsi tabungan jangka panjang yang menghasilkan. Tentu saja, Anda perlu selektif dan berhitung risiko dalam memulai investasi.
Bitcoin seringkali jadi pilihan pertama investor pemula, karena konsepnya yang lebih mudah dipahami. Bahkan, Anda juga bisa berinvestasi dengan modal yang relatif rendah. Berbeda dengan saham yang harus Anda beli minimal satu lot, Anda bisa membeli pecahan dari jumlah satu BTC. Pecahan ini bisa Anda dapatkan dengan harga mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
Harga Bitcoin ditentukan oleh permintaan hingga cuitan tokoh berpengaruh
Semakin banyak orang, perusahaan, bahkan negara yang menerima Bitcoin atau cryptocurrency lainnya sebagai alat pembayaran resmi, maka nilainya bisa semakin tinggi. Sebaliknya, jika ada berita negatif menyangkut kripto, maka permintaannya bisa berkurang dan harganya cenderung turun.
Amerika Serikat, Australia, El Salvador, Kanada, dan Uni Eropa telah mengizinkan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi di negara-negara tersebut. Bahkan, El Salvador sudah memperbolehkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan dengan BTC.
Perusahaan TV kabel AMC telah menerima pembayaran dengan Bitcoin. JP Morgan juga kini tengah dalam proses untuk mengintegrasikan koin digital mereka dengan Ethereum. Jika adopsi kripto makin banyak, hal tersebut bisa meningkatkan kegunaan BTC, dan investor di ranah kripto pun bisa ikut diuntungkan.
Selama pandemi, sebagian masyarakat mulai melirik investasi kripto sebagai salah satu jaring pengaman. Walaupun cenderung fluktuatif, kripto jadi pilihan karena nilainya cenderung lebih stabil dan likuid jika dibandingkan dengan investasi di sektor lain yang nampak lesu.
Keamanan juga jadi salah satu alasan utama investasi dalam bentuk Bitcoin mulai diminati. Teknologi blockchain yang diterapkan pada transaksi kripto membuatnya sulit diretas. Mata uang kripto juga tidak memiliki keterikatan dengan negara atau lembaga pemerintahan manapun. Jadi, nilainya lainnya tidak akan terpengaruh oleh kondisi sosial, ekonomi, dan politik di suatu negara.
Lalu, perlukah Anda mengikuti tren dan mulai menaruh uang Anda untuk investasi dalam
bentuk kripto? Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui!
Bitcoin ramah bagi investor pemula
Saat ini, mungkin Anda sedang memikirkan bagaimana caranya untuk bisa memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari biaya menikah, membeli properti, kendaraan, menyiapkan biaya sekolah anak, dan lain sebagainya. Apa lagi, jika Anda tergolong generasi sandwich—seperti banyak sekali generasi milenial lainnya.
Sekadar mengandalkan gaji mungkin rasanya agak berat. Membuka usaha sampingan pun bukanlah hal yang mudah. Maka, tak heran jika banyak orang yang mulai melirik investasi sebagai salah satu opsi tabungan jangka panjang yang menghasilkan. Tentu saja, Anda perlu selektif dan berhitung risiko dalam memulai investasi.
Bitcoin seringkali jadi pilihan pertama investor pemula, karena konsepnya yang lebih mudah dipahami. Bahkan, Anda juga bisa berinvestasi dengan modal yang relatif rendah. Berbeda dengan saham yang harus Anda beli minimal satu lot, Anda bisa membeli pecahan dari jumlah satu BTC. Pecahan ini bisa Anda dapatkan dengan harga mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
Harga Bitcoin ditentukan oleh permintaan hingga cuitan tokoh berpengaruh
Semakin banyak orang, perusahaan, bahkan negara yang menerima Bitcoin atau cryptocurrency lainnya sebagai alat pembayaran resmi, maka nilainya bisa semakin tinggi. Sebaliknya, jika ada berita negatif menyangkut kripto, maka permintaannya bisa berkurang dan harganya cenderung turun.
Amerika Serikat, Australia, El Salvador, Kanada, dan Uni Eropa telah mengizinkan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi di negara-negara tersebut. Bahkan, El Salvador sudah memperbolehkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan dengan BTC.
Perusahaan TV kabel AMC telah menerima pembayaran dengan Bitcoin. JP Morgan juga kini tengah dalam proses untuk mengintegrasikan koin digital mereka dengan Ethereum. Jika adopsi kripto makin banyak, hal tersebut bisa meningkatkan kegunaan BTC, dan investor di ranah kripto pun bisa ikut diuntungkan.