Kisah Susi Pudjiastuti: Utang Beli Pesawat, Dihantam Pandemi hingga Niat Surati Sri Mulyani

Sabtu, 25 September 2021 - 18:51 WIB
loading...
Kisah Susi Pudjiastuti:...
Sedikit kisah perjalanannya Susi Pudjiastuti disampaikan saat Mantan Menteri Eksentrik itu berbincang-bincang dengan Zulkifli Hasan. Mulai dari utang beli pesawat hingga niat kirim surat ke Sri Mulyani. Foto/Tangkapan Layar
A A A
JAKARTA - Jauh sebelum menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia tahun 2014, Susi Pudjiastuti dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di sektor ekspor-impor dan aviasi. Melalui bendera Susi Air, Ia dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Tanah Air.

Sedikit kisah perjalanannya disampaikan saat Mantan Menteri Eksentrik itu berbincang-bincang dengan Zulkifli Hasan. Susi mengaku, setelah tidak lagi menjadi menteri, Ia memantau bisnisnya di kampung masa kecil, Pangandaran, Jawa Barat.



Memiliki puluhan pesawat membuat dirinya dijuluki sebagai Srikandi Indonesia. Namun ketika Pandemi Covid-19 mendera Indonesia dan bisnisnya ikut terdampak. Ia kini disibukkan dengan menjadi host dalam sebuah program acara televisi nasional.

"Ya jadi kesibukan saya setelah menjadi menteri punya program sendiri. Jadi host juga, Ya lumayanlah bisa bayar setengah bulan listrik cukup," kata Susi Pudjiastuti melalui pernyataan virtual dalam ngobrol santai bersama Zulkifli Hasan, dikutip Sabtu (25/9/2021).

Dirinya mengaku selain menjadi Host TV, Susi juga mengisi waktu luangnya sebagai pembicara mulai dari seminar, workshop dan pelatihan online di berbagai Universitas.

"Setiap syuting dua minggu sekali biasanya untuk 2 episode, terus setiap Sabtu malam minggu siaran langsung. Kemudian seminar baik korporasi, perusahaan atau Universitas lumayan juga hasilnya," paparnya.

Dalam perjalanannya, Susi Pudjiastuti mengaku situasi pandemi covid-19 memukul bisnis dan usaha yang ia lakoni. Seperti diketahui sektor penerbangan paling terdampak pandemi yang berkepanjangan.

"Ya pandemi ini tidak bagus, karena tahun lalu sempat perusahaan (penerbangan) 5 bulan tidak ada terbang," ungkapnya.

Bahkan dirinya mengaku ingin melayangkan dan mengirim surat kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan untuk meminta bantuan dalam mengatasi keadaan yang ia alami, terlebih di masa pandemi.

"Saya sedang mau kirim surat kepada Pak Budi (Menhub) dan juga Bu Menkeu (Sri Mulyani) agar bisa membantu. Kalau misalkan tidak terbang, Perintis kan bisa didenda. Tapi sama pemerintah tidak diperbolehkan untuk terbang, harusnya ada penggantian," ungkapnya.

Susi menceritakan kepada Zulkifli dalam tayangannya di masa pandemi Covid-19 tidak ada peningkatan dari bisnis penerbangan, bahkan mengalami penurunan.

"Nggak (nambah) semenjak pandemi pesawatnya dari zaman sejak saya menjadi menteri. Bahkan bukan meningkat, tapi dari jam terbangnya saja sudah menurun. Dari awalnya 40.000 jam, jadi 20.000 jam terbang," paparnya.

Dari total sebanyak 49 pesawat yang dimilikinya, Susi Pudjiastuti mengaku membelinya dengan utang. Pasalnya harganya cukup mahal, dimana pesawat terbaru yang dibelinya pada tahun 2013 ditebus dengan USD2,8 Juta.

"2,8 tuh pakai dolar, ngutang dan pinjam sana-sini tapi bisa lah. Sekarang saya mulai mengisi waktu luang dengan menanam buah atau tanaman seperti kurma," tambahnya.



Tidak ketinggalan, Susi Pudjiastuti menceritakan masa kecilnya yang tidak seperti anak-anak lainnya. Susi yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat Menteri KKP pada tahun 2014 hanyalah lulusan SMA.

"Saya pikir biasa saja. Saya cuma sekolah SMA sampai kelas 2 kemudian berhenti, karena bagi saya kurang cocok. Saya tidak seperti banyak anak-anak lainnya, jadi tidak bisa diatur-atur. Saya keluar dari sekolah terus menjadi penjual ikan atau bakul ikan, dan mulai ekspor tapi 2001 berhenti," paparnya.

"Lalu di tahun 2004 mulai dengan pesawat-pesawat jadi Susi Air dan di 2014 didapuk jadi menteri bantu pak Jokowi," ungkapnya singkat.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)