Berpotensi Cuan, Saham Perbankan dan Batu Bara Layak Dilirik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menyentuh posisi 6.700 hingga akhir tahun 2021. Direktur PT Panin Asset Management Winston Sual menuturkan, target IHSG di level 6.700 tersebut dengan mempertimbangkan sektor perbankan. Pihaknya menilai sektor bank akan meningkat setelah mengalami tekanan.
"Kita melihat pertama sektor-sektor perbankan besar akan alami peningkatan setelah tekanan di BRI. Kalau mereka alami peningkatan di total market cap 20 persen itu akan mendorong indeks," ujar Winston di Jakarta, dikutip Senin (27/9/2021)
Adapun saham yang potensial menurut Winston, salah satunya dari sektor batu bara. Dia menuturkan, harga batu bara cenderung menguat bahkan menyentuh rekor tertinggi sekitar USD185.
Kenaikan harga batu bara ini terjadi sejak awal tahun dan berlanjut pada kuartal kedua hingga ketiga. Namun, kenaikan harga batu bara itu belum mendorong harga saham batu bara.
Selain sektor batu bara, sektor keuangan menurut Winston juga berpotensi meningkat. Dia menilai, tekanan terhadap saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berkurang sehingga akan mendongkrak saham-saham emiten bank besar.
Apalagi BBRI juga telah 'membeli' Pegadaian sehingga dapat mendongkrak prospek bank BUMN itu. Hal tersebut, menurut Winston dapat menjadi sentimen positif untuk saham emiten bank.
Senada, Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, indeks masih berpeluang menembus level tertinggi barunya, meskipun masih terikat dengan kinerja penanganan pandemi.
"Saya rasa IHSG masih berpeluang di akhir tahun minimum bisa sampai 6.350, tapi tergantung dengan penanganan pandemi ini. Kalau kita lihat kan setiap minggu pemerintah terus melakukan evaluasi, kita masih ada dalam momentum yang baik untuk menekan angka penyebaran. Di sisi lain pemerintah juga kembali membuka ekonomi, jangan sampai angkanya (Covid) naik kembali," jelas Liyanto.
Saham pilihan rekomendasi Liyanto juga berkisar sektor perbankan dan batu bara antara lain PTBA, WSKT, BRIS, MDKA, BRMS. Sedangkan bagi investor yang ingin berburu cuan bisa mempertimbangkan saham ZYRX, ELSA, ADRO, BMRI, ARTO, UNVR.
"Kita melihat pertama sektor-sektor perbankan besar akan alami peningkatan setelah tekanan di BRI. Kalau mereka alami peningkatan di total market cap 20 persen itu akan mendorong indeks," ujar Winston di Jakarta, dikutip Senin (27/9/2021)
Adapun saham yang potensial menurut Winston, salah satunya dari sektor batu bara. Dia menuturkan, harga batu bara cenderung menguat bahkan menyentuh rekor tertinggi sekitar USD185.
Kenaikan harga batu bara ini terjadi sejak awal tahun dan berlanjut pada kuartal kedua hingga ketiga. Namun, kenaikan harga batu bara itu belum mendorong harga saham batu bara.
Selain sektor batu bara, sektor keuangan menurut Winston juga berpotensi meningkat. Dia menilai, tekanan terhadap saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berkurang sehingga akan mendongkrak saham-saham emiten bank besar.
Apalagi BBRI juga telah 'membeli' Pegadaian sehingga dapat mendongkrak prospek bank BUMN itu. Hal tersebut, menurut Winston dapat menjadi sentimen positif untuk saham emiten bank.
Senada, Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, indeks masih berpeluang menembus level tertinggi barunya, meskipun masih terikat dengan kinerja penanganan pandemi.
"Saya rasa IHSG masih berpeluang di akhir tahun minimum bisa sampai 6.350, tapi tergantung dengan penanganan pandemi ini. Kalau kita lihat kan setiap minggu pemerintah terus melakukan evaluasi, kita masih ada dalam momentum yang baik untuk menekan angka penyebaran. Di sisi lain pemerintah juga kembali membuka ekonomi, jangan sampai angkanya (Covid) naik kembali," jelas Liyanto.
Saham pilihan rekomendasi Liyanto juga berkisar sektor perbankan dan batu bara antara lain PTBA, WSKT, BRIS, MDKA, BRMS. Sedangkan bagi investor yang ingin berburu cuan bisa mempertimbangkan saham ZYRX, ELSA, ADRO, BMRI, ARTO, UNVR.
(ind)