Konsumsi Bright Gas di Provinsi Sulsel Makin Positif
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tren penggunaan elpiji non-subsidi, khususnya Bright Gas 5,5 kilogram di Provinsi Sulsel terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Pada semester pertama 2021 saja, konsumsi penggunaan Bright Gas 5,5 kilogram sudah meningkat dari 867 Metrik Ton (MT) menjadi 1.064 MT dibanding tahun sebelumnya. Presentasenya mencapi 23 persen dibandingkan konsumsi semester pertama 2020 lalu.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengungkapkan, tren ini memang terus terjadi setiap tahun. Peminatnya terus menunjukkan tren positif.
“Bahkan pada 3 bulan ke belakang pada Juni, Juli dan Agustus rata-rata konsumsi bulanan mencapai 189 MT per bulan bila dibandingkan rata-rata per bulan pada semester I tahun 2021 yang hanya 177 MT,” ungkap Laode, Selasa (28/9/2021).
Hingga saat ini, konsumsi elpiji non-subsidi masih didominasi di Kota Makassar. Presentasenya sekitar 43 persen dari total realisasi. Rata-rata konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram berkisar 40 MT per bulan.
Meski masih didominasi di Kota Makassar, sosialisasi penggunaan Bright Gas 5,5 kilogram di daerah-daerah lain juga gencar dilakukan. Makanya tak salah ketika peminatnya terus mengalami peningkatan.
Pihaknya kata dia, bahkan bersinergi dengan pemerintah kabupaten untuk menyelenggarakan program tukar tabung elpiji subsidi 3 kilogram ke elpiji Bright Gas. Sulsel pun sudah ada surat edarannya dari pak Plt Gubernur. Bulan Juli. "Kita pun bersinergi dengan Pemda Pangkep,” ucapnya.
Laode mengungkapkan, sinergi terbaru yang dibangun Pertamina untuk peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram dilakukan bersama Pemkab Maros . Sasaran pertamanya adalah apratur sipil negara (ASN) atau pegawai lingkup pemerintahan setempat.
“Kami siap bersinergi dengan seluruh lapisan pemerintah di Sulawesi untuk mensosialisasikan program penggunaan LPG Non-Subsidi melalui program tukar tabung on the spot khususnya untuk para ASN," kata dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Nimal Lahamang mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendorong peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram. Khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi dan masih menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram.
Menurutnya, konsumsi elpiji 3 kilogram memang mesti difokuskan kepada masyarakat kurang mampu atau menengah ke bawah. Termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kalau ada program peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram tentu kita sebagai pemerintah mendorong. Khususnya kan untuk masyarakat menengah ke atas yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram,” ujarnya.
Pada semester pertama 2021 saja, konsumsi penggunaan Bright Gas 5,5 kilogram sudah meningkat dari 867 Metrik Ton (MT) menjadi 1.064 MT dibanding tahun sebelumnya. Presentasenya mencapi 23 persen dibandingkan konsumsi semester pertama 2020 lalu.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengungkapkan, tren ini memang terus terjadi setiap tahun. Peminatnya terus menunjukkan tren positif.
“Bahkan pada 3 bulan ke belakang pada Juni, Juli dan Agustus rata-rata konsumsi bulanan mencapai 189 MT per bulan bila dibandingkan rata-rata per bulan pada semester I tahun 2021 yang hanya 177 MT,” ungkap Laode, Selasa (28/9/2021).
Hingga saat ini, konsumsi elpiji non-subsidi masih didominasi di Kota Makassar. Presentasenya sekitar 43 persen dari total realisasi. Rata-rata konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram berkisar 40 MT per bulan.
Meski masih didominasi di Kota Makassar, sosialisasi penggunaan Bright Gas 5,5 kilogram di daerah-daerah lain juga gencar dilakukan. Makanya tak salah ketika peminatnya terus mengalami peningkatan.
Pihaknya kata dia, bahkan bersinergi dengan pemerintah kabupaten untuk menyelenggarakan program tukar tabung elpiji subsidi 3 kilogram ke elpiji Bright Gas. Sulsel pun sudah ada surat edarannya dari pak Plt Gubernur. Bulan Juli. "Kita pun bersinergi dengan Pemda Pangkep,” ucapnya.
Laode mengungkapkan, sinergi terbaru yang dibangun Pertamina untuk peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram dilakukan bersama Pemkab Maros . Sasaran pertamanya adalah apratur sipil negara (ASN) atau pegawai lingkup pemerintahan setempat.
“Kami siap bersinergi dengan seluruh lapisan pemerintah di Sulawesi untuk mensosialisasikan program penggunaan LPG Non-Subsidi melalui program tukar tabung on the spot khususnya untuk para ASN," kata dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Nimal Lahamang mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendorong peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram. Khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi dan masih menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram.
Menurutnya, konsumsi elpiji 3 kilogram memang mesti difokuskan kepada masyarakat kurang mampu atau menengah ke bawah. Termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kalau ada program peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram tentu kita sebagai pemerintah mendorong. Khususnya kan untuk masyarakat menengah ke atas yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram,” ujarnya.
(agn)