Titah Sri Mulyani ke Bea Cukai: Jangan Hambat Impor Alkes

Selasa, 05 Oktober 2021 - 14:35 WIB
loading...
Titah Sri Mulyani ke Bea Cukai: Jangan Hambat Impor Alkes
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Bea Cukai memperlancar arus barang impor alat kesehatan. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Bea Cukai tidak menghambat arus barang impor khususnya alat kesehatan . Alkes merupakan barang penting yang dibutuhkan menghadapi pandemi Covid-19.

"Impor alat kesehatan, vaksin, oksigen, dan obat-obatan, semuanya difasilitasi Bea Cukai. Di sini peranan Bea Cukai sangat menentukan reputasi maupun kelancaran dari arus barang namun tetap patuh terhadap peraturan perundang-undangan," kata dia seperti dikutip melalui pernyataan resminya, Selasa (5/10/2021).



Dia meminta seluruh jajaran DJBC sebagai salah satu institusi yang terus bekerja secara responsif melakukan tugas pelayanan yang juga menjaga perekonomian serta melindungi masyarakat dan industri walaupun dalam suasana pandemi Covid-19. Bea Cukai sebagai salah satu institusi yang berada di garda depan terus memperlancar arus barang terutama barang-barang di bidang kesehatan yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Pasalnya kondisi saat masih merupakan awal dari sebuah proses pemulihan yang akan masih sangat panjang. Sebab itu kelancaran impor alkes khsusunya sangat dibutuhkan di tengah situasi pandemi yang tidak bisa diprediksi.

"Kita masih terus berjuang dan harus menjaga pemulihan tersebut. Saya menyampaikan kepada seluruh jajaran Bea Cukai bahwa tugas belum selesai, dan tidak saatnya kita berpuas diri," tandas dia.



Tak berhenti disitu, Sri Mulyani juga meminta semua kantor pelayanan Bea Cukai yang ada di seluruh wilayah Indonesia memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sama. Dengan demikian, maka diharapkan akan menimbulkan pelayanan yang handal dan prima dengan tetap menjaga kepentingan bangsa. Menurut Menkeu, hal ini merupakan tantangan bagi DJBC untuk terus mengembangkan organisasi yang semakin baik

"Kita melihat pertumbuhan ekspor yang bahkan mencapai di atas 50 persen, dan neraca perdagangan kita yang mengalami surplus terbesar dalam sejarah ini menggambarkan bahwa gerak dari ekspor dan impor akan meningkat secara sungguh luar biasa," jelas Sri Mulyani.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)