Dua Subsektor Properti Paling Bertumbuh Saat Pandemi

Rabu, 06 Oktober 2021 - 19:55 WIB
loading...
Dua Subsektor Properti...
Subsektor rumah tapak dan logistik menjadi dua subsektor yang mendukung pertumbuhan properti di masa pandemi. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Sektor properti dengan subsektor rumah tapak dan logistik merupakan dua subsektor yang tumbuh di masa pandemi. Hal itu terlihat dari meningkatnya penjualan sejumlah pengembang yang menunjukkan permintaan masyarakat terhadap kepemilikan rumah semakin tinggi.

‘’Indonesia saat ini tengah memasuki era golden age of home ownership. Penyebabnya, suku bunga mortgage berada di tingkat rendah dan PDB per kapita hampir mencapai USD4.000,’’ungkap CEO PT Lippo Karawaci, Tbk. (LPKR) John Riady di Jakarta Rabu (6/10/2021). Di sisi lain, tingkat kepemilikan rumah masih rendah, misalnya di DKI Jakarta sendiri masih sekitar 45%.

(Baca Juga : Terungkap, Selain Evergrande Ada Grup Properti China Lain Terjerat Utang Jumbo )

‘’Banyak negara dengan PDB per kapita USD3.000-USD4.000 atau di bawahnya bahkan tingkat kepemilikan rumahnya lebih tinggi. India misalnya, tingkat kepemilikan rumah sudah 80%,’’imbuhnya. Dengan asumsi tingkat kepemilikan rumah di Indonesia saat ini 50%, dalam sekitar 10 tahun ke depan setidaknya bertambah 20% menjadi 70%.

Jika jumlah kepala keluarga mencapai 60 juta, artinya ada penambahan kebutuhan rumah 20% atau sekitar 12 juta rumah dalam 10 tahun ke depan. ‘’Estimasinya, dalam satu tahun kebutuhan rumah bertambah satu juta. Itu peluang pasar properti yang sangat menarik, karena kapasitas LPKR baru suplai sekitar 3.000 rumah per tahun," jelasnya. Melihat tingginya permintaan dan penjualan rumah tapak, LPKR merevisi target pra-penjualan tahun 2021 menjadi Rp4,2 triliun dari proyeksi awal tahun sebesar Rp3,5 triliun. Realisasi pra-penjualan LPKR mampu tumbuh 122% YoY (year on year) di Semester I/2021.

(Baca Juga : IHSG Ditutup Naik 2% ke Level 6.417, Ini Saham-saham yang Paling Cuan )

Jika target ini berhasil dicapai, pra-penjualan tahun 2021 naik 7% YoY dibandingkan dengan realisasi pra-penjualan tahun 2020 yang sebesar Rp 2,67 triliun. Sampai dengan Agustus 2021, LPKR telah berhasil membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,1 triliun. Pencapaian tersebut didukung oleh peluncuran produk rumah tapak dengan harga terjangkau di Lippo Village dan penjualan produk pada anak usaha.

John mengungkapkan, subsektor logistik tumbuh cukup baik di tengah pandemi Covid-19 karena terdorong industri e-commerce. Di kawasan industri PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) misalnya, sekitar 20%-30% pembeli mengembangkan lahan untuk pergudangan. LPCK merupakan anak usaha LPKR yang mengembangkankawasan di Cikarang ‘’Logistik juga cukup bagus perkembangannya, karena ada pertumbuhan permintaan pergudangan,’’ tegasnya.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)