Direktur BTN Wanti-wanti Krisis Evergrande Bisa Berdampak ke Industri Properti RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak krisis utang gagal bayar atau default raksasa properti China Evergrande dinilai, dalam jangka panjang bisa berimbas pada industri properti di Indonesia. Seperti halnya krisis baja yang pernah terjadi sepanjang 2012 hingga 2013.
Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analityc BTN Setiyo Wibowo mengatakan, dia punya konsen besar yang perlu diwaspadai atas krisis utang Evergrande yang besarnya Rp5.000 triliun baru sekitar 5% dari total pasar industri properti di Negeri Tirai Bambu.
"Short term impact-nya terhadap market Indonesia relatively terbatas. In the long run, kita mesti waspadai. China kan sekarang bisa dibilang krisis mortgage, krisis yang mungkin bisa juga berimbas ke market di Indonesia," kata Wibowo saat jumpa pers di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (8/10/2021).
Lebih lanjut Wibowo mencontohkan, Indonesia pernah mengalami krisis di sektor industri baja tahun 2012-2013. Krisis itu ternyata dipicu oleh maraknya pelaku industri baja asal China yang berbondong-bondong datang ke Indonesia.
Wibowo lantas mengatakan situasi ini juga berpotensi bisa terjadi pada kasus Evergrande saat ini.
"Yang terjadi pemain baja China berbondong ke Indonesia. Indonesia kolaps, termasuk Krakatau Steel. Mungkin bisa saja, memicu itu (krisis), kita masih observasi," kata Wibowo.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah bisa memberikan proteksi kepada pelaku industri properti Tanah Air.
"Harapannya pemerintah bisa memberikan proteksi kepada industri perumahan di Indonesia. Dalam jangka panjang, kemungkinan bisa ada (dampak krisis) kalau kita tak memproteksi," pungkasnya.
Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analityc BTN Setiyo Wibowo mengatakan, dia punya konsen besar yang perlu diwaspadai atas krisis utang Evergrande yang besarnya Rp5.000 triliun baru sekitar 5% dari total pasar industri properti di Negeri Tirai Bambu.
"Short term impact-nya terhadap market Indonesia relatively terbatas. In the long run, kita mesti waspadai. China kan sekarang bisa dibilang krisis mortgage, krisis yang mungkin bisa juga berimbas ke market di Indonesia," kata Wibowo saat jumpa pers di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (8/10/2021).
Lebih lanjut Wibowo mencontohkan, Indonesia pernah mengalami krisis di sektor industri baja tahun 2012-2013. Krisis itu ternyata dipicu oleh maraknya pelaku industri baja asal China yang berbondong-bondong datang ke Indonesia.
Wibowo lantas mengatakan situasi ini juga berpotensi bisa terjadi pada kasus Evergrande saat ini.
"Yang terjadi pemain baja China berbondong ke Indonesia. Indonesia kolaps, termasuk Krakatau Steel. Mungkin bisa saja, memicu itu (krisis), kita masih observasi," kata Wibowo.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah bisa memberikan proteksi kepada pelaku industri properti Tanah Air.
"Harapannya pemerintah bisa memberikan proteksi kepada industri perumahan di Indonesia. Dalam jangka panjang, kemungkinan bisa ada (dampak krisis) kalau kita tak memproteksi," pungkasnya.
(uka)