Gelaran Karya Kreatif Bank Indonesia Dorong UMKM Melek Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki mendorong Karya Kreatif Banten (KKB) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) mampu mendorong percepatan kebangkitan UMKM. Gelaran KKB tersebut untuk meningkatkan akses pasar digitalisasi UMKM ke market place serta penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran non tunai.
"Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional dan juga ekonomi Banten di masa Pandemi ini, KKB 2021 bertujuan untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan dan penguatan UMKM," kata Teten dikutip melalui pernyataannya, Senin (11/10/2021).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan Penyelenggaraan KKB 2021 didukung dengan beberapa langkah penguatan. Pertama, minat UMKM yang bergabung bertambah besar dari 200 UMKM di tahun lalu menjadi 400 UMKM dan setelah kurasi yang ketat, jumlah partisipan UMKM di platform e-commerce pada KKB ini menjadi 117 UMKM atau naik lebih dari 100% dibandingkan tahun lalu.
"Ini membuktikan minat dan daya saing UMKM Banten yang semakin kuat. Transaksi dalam KKB pun dipermudah dengan sarana pembayaran QRIS," kata dia.
Dia mennyampaikan data merchants QRIS di Banten telah mencapai 747 ribu mechants pengguna QRIS, dan sebesar 62% adalah merupakan UMKM Mikro. Ini mencatatkan Banten sebagai provinsi terbesar ke-5 di Indonesia. Penguatan KKB tahun ini juga bertambah karena akan dirangkaikan showcasing digitalisasi transaksi ekonomi dan keuangan daerah didukung oleh 8 Kabupaten Kota di Provinsi Banten pada tanggal 25-26 Oktober nanti.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyampaikan Perbaikan perekonomian didukung oleh perkembangan keuangan digital. Melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, Bank Indonesia memberikan komitmen untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia. Selain dukungan terhadap keuangan digital, Bank Indonesia turut mengembangkan UMKM yang difokuskan pada 3 (tiga) pilar kebijakan, yaitu Korporatisasi, Peningkatan Kapasitas, dan Pembiayaan.
Beberapa implementasi pengembangan UMKM yang dilakukan BI antara lain program onboarding UMKM, Pengembangan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI-APIK), Replikasi model bisnis UMKM serta Fasilitasi keikutsertaan UMKM dalam event promosi nasional dan internasional. "Sektor UMKM mengandung aspek dari ekonomi kreatif, inovatif dan inspiratif yang perlu di dukung bersama," kata dia.
"Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional dan juga ekonomi Banten di masa Pandemi ini, KKB 2021 bertujuan untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan dan penguatan UMKM," kata Teten dikutip melalui pernyataannya, Senin (11/10/2021).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan Penyelenggaraan KKB 2021 didukung dengan beberapa langkah penguatan. Pertama, minat UMKM yang bergabung bertambah besar dari 200 UMKM di tahun lalu menjadi 400 UMKM dan setelah kurasi yang ketat, jumlah partisipan UMKM di platform e-commerce pada KKB ini menjadi 117 UMKM atau naik lebih dari 100% dibandingkan tahun lalu.
"Ini membuktikan minat dan daya saing UMKM Banten yang semakin kuat. Transaksi dalam KKB pun dipermudah dengan sarana pembayaran QRIS," kata dia.
Dia mennyampaikan data merchants QRIS di Banten telah mencapai 747 ribu mechants pengguna QRIS, dan sebesar 62% adalah merupakan UMKM Mikro. Ini mencatatkan Banten sebagai provinsi terbesar ke-5 di Indonesia. Penguatan KKB tahun ini juga bertambah karena akan dirangkaikan showcasing digitalisasi transaksi ekonomi dan keuangan daerah didukung oleh 8 Kabupaten Kota di Provinsi Banten pada tanggal 25-26 Oktober nanti.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyampaikan Perbaikan perekonomian didukung oleh perkembangan keuangan digital. Melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, Bank Indonesia memberikan komitmen untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia. Selain dukungan terhadap keuangan digital, Bank Indonesia turut mengembangkan UMKM yang difokuskan pada 3 (tiga) pilar kebijakan, yaitu Korporatisasi, Peningkatan Kapasitas, dan Pembiayaan.
Beberapa implementasi pengembangan UMKM yang dilakukan BI antara lain program onboarding UMKM, Pengembangan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI-APIK), Replikasi model bisnis UMKM serta Fasilitasi keikutsertaan UMKM dalam event promosi nasional dan internasional. "Sektor UMKM mengandung aspek dari ekonomi kreatif, inovatif dan inspiratif yang perlu di dukung bersama," kata dia.
(nng)