Bahlil Ajak Investor Belanda Tanam Duit di Jawa Timur
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia terbang ke Belanda untuk menjemput investasi di industri pakan ternak . Dalam kunjungan kerjanya ke Amsterdam, Bahlil menggelar pertemuan dengan CEO De Heus Animal Nutrition, Koen de Heus.
Pertemuan tersebut membahas rencana perluasan investasi De Heus senilai USD50 juta dalam proyek pembangunan industri pakan ternak di Kawasan Industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur. Ditambah serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.
Bahlil menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus. Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut.
“Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu,” ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (12/11/2021).
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun sekitar 30.000 ha lahan baru Jagung di Indonesia, tepatnya di Papua dengan kapasitas produksi hingga 900.000 ton/tahun.
Koen de Heus selaku CEO De Heus menyampaikan, apresiasi atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM tersebut. Koen de Heus mengutarakan, bahwa investasinya di Jawa Timur saat ini pada sektor pakan ternak dengan model bisnis bersama petani lokal.
“Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500.000-600.000 ton/tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai,” ucap Koen de Heus.
De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2015, bergerak di bidang Industri Produk Farmasi Hewan, Industri Konsentrat Makanan Hewan, dan Industri Makanan Ransum Hewan.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) dari Belanda selama periode 2016-TW II 2021 menempati posisi ke-5 dengan realisasi investasi mencapai USD9.212 juta. Capaian tersebut mencakup total proyek sebanyak 7.608 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.
Pertemuan tersebut membahas rencana perluasan investasi De Heus senilai USD50 juta dalam proyek pembangunan industri pakan ternak di Kawasan Industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur. Ditambah serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.
Bahlil menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus. Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut.
“Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu,” ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (12/11/2021).
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun sekitar 30.000 ha lahan baru Jagung di Indonesia, tepatnya di Papua dengan kapasitas produksi hingga 900.000 ton/tahun.
Koen de Heus selaku CEO De Heus menyampaikan, apresiasi atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM tersebut. Koen de Heus mengutarakan, bahwa investasinya di Jawa Timur saat ini pada sektor pakan ternak dengan model bisnis bersama petani lokal.
“Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500.000-600.000 ton/tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai,” ucap Koen de Heus.
De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2015, bergerak di bidang Industri Produk Farmasi Hewan, Industri Konsentrat Makanan Hewan, dan Industri Makanan Ransum Hewan.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) dari Belanda selama periode 2016-TW II 2021 menempati posisi ke-5 dengan realisasi investasi mencapai USD9.212 juta. Capaian tersebut mencakup total proyek sebanyak 7.608 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.
(akr)