Dikabarkan Bakal Merger dan Disuntik Modal Alibaba, Ini Jawaban Smartfren
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menegaskan belum adanya kesepakatan perihal kabar yang menyebut perseroan akan melakukan merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Direktur Smartfren Telecom Antony Susilo mengatakan, pihaknya terbuka untuk berkonsolidasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
"Namun demikian sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai hal yang bisa diumumkan kepada publik dan FREN akan mematuhi aturan yang berlaku mengenai keterbukaan informasi," ujar Antony dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama dia juga menjawab terkait adanya kabar yang menyebut Smartfren Telecom akan mendapat suntikan modal dari Alibaba Group.
Antony menyebut bahwa pihaknya belum memiliki kesepakatan apa pun dengan pihak lain. Namun sebagai perusahaan publik, pihaknya terbuka untuk investor lokal dan global yang ingin berkolaborasi.
"Bagi FREN jika dapat berkolaborasi dengan investor global diharapkan akan membuka kesempatan untuk berkembang yang lebih pesat. Namun sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai ini yang bisa diumumkan," kata dia.
Isu konsolidasi XL Axiata dan Smartfren ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Berdasarkan sumber anonim, induk kedua perusahaan, yakni Axiata Group Bhd dan Sinar Mas Group disebut tengah melakukan penjajakan mengenai kemungkinan merger layanan milik mereka di Indonesia. Kabar merger tersebut muncul tak lama setelah Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 (Tri) Indonesia bergabung.
Direktur Smartfren Telecom Antony Susilo mengatakan, pihaknya terbuka untuk berkonsolidasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
"Namun demikian sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai hal yang bisa diumumkan kepada publik dan FREN akan mematuhi aturan yang berlaku mengenai keterbukaan informasi," ujar Antony dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama dia juga menjawab terkait adanya kabar yang menyebut Smartfren Telecom akan mendapat suntikan modal dari Alibaba Group.
Antony menyebut bahwa pihaknya belum memiliki kesepakatan apa pun dengan pihak lain. Namun sebagai perusahaan publik, pihaknya terbuka untuk investor lokal dan global yang ingin berkolaborasi.
"Bagi FREN jika dapat berkolaborasi dengan investor global diharapkan akan membuka kesempatan untuk berkembang yang lebih pesat. Namun sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai ini yang bisa diumumkan," kata dia.
Isu konsolidasi XL Axiata dan Smartfren ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Berdasarkan sumber anonim, induk kedua perusahaan, yakni Axiata Group Bhd dan Sinar Mas Group disebut tengah melakukan penjajakan mengenai kemungkinan merger layanan milik mereka di Indonesia. Kabar merger tersebut muncul tak lama setelah Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 (Tri) Indonesia bergabung.
(uka)