GOTO Beberkan Kronologi Munculnya Kabar Merger dengan Grab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rentetan kabar spekulasi yang menerpa PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi perhatian khusus bagi perusahaan. Manajemen akhirnya angkat bicara memaparkan kronologi tersebut.
Dalam materi paparan publik yang disampaikan, manajemen mengakui bahwa terdapat artikel yang bertebar di kalangan media berisi spekulasi kemungkinan aksi korporasi yang melibatkan kompetitor. Ini terjadi pada Jumat, 9 Februari 2024.
Inilah yang membuat regulator dan operator pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan sederet pertanyaan kepada GOTO untuk mengonfirmasi pemberitaan tersebut pada Senin 12 Februari 2024.
Direktur/Group Chief Corporate Office dan Group General Counsel GOTO, Pablo Malay mengatakan, pihaknya menegaskan tidak sedang melakukan diskusi terkait merger dengan Grab .
“Kami tidak sedang melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut. Selain itu tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut,” katanya dalam Public Expose Insidentil, Rabu (28/2/2024).
Sebagai perusahaan publik yang tunduk terhadap regulasi pasar modal, Pablo menegaskan, pihaknya akan selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan.
“Apabila terdapat informasi material yang melibatkan perseroan, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai ketentuan,” papar pria berkewarganegaraan Australia tersebut.
Sementara itu, Direktur/Presiden Layanan On-Demand GOTO Catherine Hindra Sutjahyo mengungkapkan. perseroan fokus terhadap fundamental bisnis untuk memacu pertumbuhan ke depan.
Pengembangan layanan Gojek, GoCar, GoFood, dan layanan on-demand services lain menjadi prioritas perseroan, terutama dalam memperluas pasar dan menjangkau produk-produk dengan harga terjangkau.
“Seperti Go-Car Hemat, Go-Food Hemat yang tadi kami sebutkan, sejak diluncurkan tahun lalu, layanan-layanan ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pasar. Kami juga memperkenalkan layanan Go Transit di mana kita mengintegrasikan antara, ride-hailing dengan public transportasi,” papar Catherine.
Pihaknya mendorong aneka produk baru ini dapat menyasar lebih banyak kota baru di Indonesia. Perluasan layanan Go-Food juga dibidik dapat meningkat dari sisi volume transaksi, yang diharapkan juga dapat berdampak terhadap mitra driver, hingga UMKM.
Dalam materi paparan publik yang disampaikan, manajemen mengakui bahwa terdapat artikel yang bertebar di kalangan media berisi spekulasi kemungkinan aksi korporasi yang melibatkan kompetitor. Ini terjadi pada Jumat, 9 Februari 2024.
Inilah yang membuat regulator dan operator pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan sederet pertanyaan kepada GOTO untuk mengonfirmasi pemberitaan tersebut pada Senin 12 Februari 2024.
Direktur/Group Chief Corporate Office dan Group General Counsel GOTO, Pablo Malay mengatakan, pihaknya menegaskan tidak sedang melakukan diskusi terkait merger dengan Grab .
“Kami tidak sedang melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut. Selain itu tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut,” katanya dalam Public Expose Insidentil, Rabu (28/2/2024).
Sebagai perusahaan publik yang tunduk terhadap regulasi pasar modal, Pablo menegaskan, pihaknya akan selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan.
“Apabila terdapat informasi material yang melibatkan perseroan, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai ketentuan,” papar pria berkewarganegaraan Australia tersebut.
Sementara itu, Direktur/Presiden Layanan On-Demand GOTO Catherine Hindra Sutjahyo mengungkapkan. perseroan fokus terhadap fundamental bisnis untuk memacu pertumbuhan ke depan.
Pengembangan layanan Gojek, GoCar, GoFood, dan layanan on-demand services lain menjadi prioritas perseroan, terutama dalam memperluas pasar dan menjangkau produk-produk dengan harga terjangkau.
“Seperti Go-Car Hemat, Go-Food Hemat yang tadi kami sebutkan, sejak diluncurkan tahun lalu, layanan-layanan ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pasar. Kami juga memperkenalkan layanan Go Transit di mana kita mengintegrasikan antara, ride-hailing dengan public transportasi,” papar Catherine.
Pihaknya mendorong aneka produk baru ini dapat menyasar lebih banyak kota baru di Indonesia. Perluasan layanan Go-Food juga dibidik dapat meningkat dari sisi volume transaksi, yang diharapkan juga dapat berdampak terhadap mitra driver, hingga UMKM.
(akr)