Kinerja Mentereng Pasar Modal Indonesia Saat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang telah terjadi hampir dua tahun di Indonesia menghadirkan tantangan bagi ekonomi dan pasar modal Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan, pasar modal Indonesia bisa mencatatkan berbagai capaian positif.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, beberapa torehan yang mampu dicatatkan pasar modal Indonesia selama masa pandemi Covid-19 di antaranya penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan.
Dalam hal jumlah investor , Inarno menyebut bahwa jumlah investor saham atau Single Investor Identification (SID) baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di tahun 2021 dan saat ini telah mencapai rekor baru yaitu sebanyak 1 juta investor saham baru.
"Hal ini patut kita syukuri dan banggakan karena antusias dari masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari pasar modal masih sangat tinggi," ujar Inarno dalam acara pembukaan Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2021 mencatatkan jumlah SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID termasuk di dalamnya 2,9 juta SID saham.
"Tidak hanya pertumbuhan investor saja yang bertambah per tanggal 30 September 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat dengan penambahan baru sebanyak 38 listed company," kata dia.
Inarno menyebut, tahun 2021 merupakan tahun penuh dengan harapan pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam tiga bulan terakhir.
Bursa mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi Bursa Efek Indonesia di tahun 1992 di antaranya adalah rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun perhari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir
"Frekuensi transaksi juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di kawasan ASEAN dalam 3 tahun terakhir ini. Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari," ucapnya.
Dia pun berharap agar pasar modal Indonesia terus memberikan kinerja yang baik sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
"Kami berharap rangkaian acara Capital Market Summit & Expo 2021 dapat membantu masyarakat untuk melihat bahwa investasi pasar modal terbuka untuk semua orang dan dapat dipercaya sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan jumlah investor," tuturnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, beberapa torehan yang mampu dicatatkan pasar modal Indonesia selama masa pandemi Covid-19 di antaranya penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan.
Dalam hal jumlah investor , Inarno menyebut bahwa jumlah investor saham atau Single Investor Identification (SID) baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di tahun 2021 dan saat ini telah mencapai rekor baru yaitu sebanyak 1 juta investor saham baru.
"Hal ini patut kita syukuri dan banggakan karena antusias dari masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari pasar modal masih sangat tinggi," ujar Inarno dalam acara pembukaan Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2021 mencatatkan jumlah SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID termasuk di dalamnya 2,9 juta SID saham.
"Tidak hanya pertumbuhan investor saja yang bertambah per tanggal 30 September 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat dengan penambahan baru sebanyak 38 listed company," kata dia.
Inarno menyebut, tahun 2021 merupakan tahun penuh dengan harapan pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam tiga bulan terakhir.
Bursa mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi Bursa Efek Indonesia di tahun 1992 di antaranya adalah rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun perhari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir
"Frekuensi transaksi juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di kawasan ASEAN dalam 3 tahun terakhir ini. Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari," ucapnya.
Dia pun berharap agar pasar modal Indonesia terus memberikan kinerja yang baik sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
"Kami berharap rangkaian acara Capital Market Summit & Expo 2021 dapat membantu masyarakat untuk melihat bahwa investasi pasar modal terbuka untuk semua orang dan dapat dipercaya sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan jumlah investor," tuturnya.
(akr)