Kemenhub Bakal Bangun Bandara Perairan untuk Dukung Pariwisata
loading...
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah). Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bandar udara (bandara) perairan diperlukan untuk mendukung sektor pariwisata nusantara serta menghubungkan moda transportasi laut dan udara.
Menurut Menhub, topografi dan karakteristik demografis Indonesia membuat sarana dan prasarana transportasi menjadi hal penting untuk menjangkau wilayah-wilayah lain.
"Saat ini sarana dan prasarana transportasi di negara kepulauan adalah bandar udara perairan dengan menggunakan sarana seaplan yang mampu menghubungkan antara moda transportasi laut dan udara," ujarnya dalam Public Expose RPP Bandar Udara Perairan secara virtual, Jumat (15/10/2021).
Dia melanjutkan, bandara perairan atau waterbase sekaligus menjadi titik simpul pusat hubungan dari satu daerah ke daerah lain, mengingat Indonesia sebagai kepulauan. Pembangunan bandara perairan ini juga akan memberikan manfaat dalam menunjang pembangunan daerah serta mendukung pariwisata di Indonesia.
"Sejalan dengan semangat untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat bandar udara perairan, pemerintah membangun dan mengembangkan bandar udara perairan demi mendukung destinasi pariwisata perairan," tuturnya.
Menhub menjelaskan, saat ini pengaturan waterbase di Indonesia masih sangat umum, bahkan minimalis. "Ketentuan-ketentuan yang ada harus dimodifikasi dan dikonteksualkan dengan kebutuhan operasi waterbase. Selain itu juga harus ada usaha mengharmonisasikan antara peraturan penerbangan dan pelayaran termasuk kerjasama instansi," tambah Menhub.
Lihat juga foto: Penyewaan Helikopter untuk Wisatawan di Bali, Harga Sewa Rp2,9 Juta - Rp30 Juta untuk Sekali Terbang
Budi menambahkan, pembangunan bandar udara perairan diharapkan menjadi alternatif moda transportasi serta dapat meningkatkan nilai tambah dari kegiatan pariwisata melalui pengembangan kawasan wisata premium.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam menyusun konsep dan rancangan peraturan pemerintah terkait bandara perairan ini," pungkasnya.
Menurut Menhub, topografi dan karakteristik demografis Indonesia membuat sarana dan prasarana transportasi menjadi hal penting untuk menjangkau wilayah-wilayah lain.
"Saat ini sarana dan prasarana transportasi di negara kepulauan adalah bandar udara perairan dengan menggunakan sarana seaplan yang mampu menghubungkan antara moda transportasi laut dan udara," ujarnya dalam Public Expose RPP Bandar Udara Perairan secara virtual, Jumat (15/10/2021).
Dia melanjutkan, bandara perairan atau waterbase sekaligus menjadi titik simpul pusat hubungan dari satu daerah ke daerah lain, mengingat Indonesia sebagai kepulauan. Pembangunan bandara perairan ini juga akan memberikan manfaat dalam menunjang pembangunan daerah serta mendukung pariwisata di Indonesia.
"Sejalan dengan semangat untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat bandar udara perairan, pemerintah membangun dan mengembangkan bandar udara perairan demi mendukung destinasi pariwisata perairan," tuturnya.
Menhub menjelaskan, saat ini pengaturan waterbase di Indonesia masih sangat umum, bahkan minimalis. "Ketentuan-ketentuan yang ada harus dimodifikasi dan dikonteksualkan dengan kebutuhan operasi waterbase. Selain itu juga harus ada usaha mengharmonisasikan antara peraturan penerbangan dan pelayaran termasuk kerjasama instansi," tambah Menhub.
Lihat juga foto: Penyewaan Helikopter untuk Wisatawan di Bali, Harga Sewa Rp2,9 Juta - Rp30 Juta untuk Sekali Terbang
Budi menambahkan, pembangunan bandar udara perairan diharapkan menjadi alternatif moda transportasi serta dapat meningkatkan nilai tambah dari kegiatan pariwisata melalui pengembangan kawasan wisata premium.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam menyusun konsep dan rancangan peraturan pemerintah terkait bandara perairan ini," pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
