Ini Dia Deretan Kinerja Kinclong BUMN Berkat Tangan Dingin Erick Thohir

Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:38 WIB
loading...
Ini Dia Deretan Kinerja Kinclong BUMN Berkat Tangan Dingin Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir dinilai berhasil membawa kinerja BUMN terus mengalami perbaikan. FOTO/Instagram
A A A
JAKARTA - Kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membaik di Semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu terlihat dari kenaikan l aba bersih korporasi pelat merah yang mencapai 356%.

Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun pada semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021. Kinerja baik tersebut tentu menjadi salah satu bukti, program perusahaan plat merah berhasil. Sekaligus juga diharapkan semakin meningkatkan lapangan pekerjaan, sebab semakin untung semakin besar peluang melebarkan bisnis.

Ekonom sekaligus pengajar Perbanas Institut, Piter Abdullah menilai salah satu yang mendorong kinerja perusahaan BUMN semakin baik didukung beberapa faktor. Antara lain, perbaikan harga komoditas, penanganan pandemi yang semakin baik, juga peningkatan di sektor kesehatan, telekomunikasi, yang berujung pada kenaikan kinerja. Misalnya, BUMN sektor tambang, kinerja makin baik didorong kenaikan harga komoditas.

"Perkiraan saya kenaikan laba BUMN lebih disumbang oleh BUMN bank pemerintah, pertamina, telkom, dan BUMN kesehatan," ujar Piter, Senin (19/10/2021).



Dia menilai kenaikan kinerja selain karena faktor perbaikan pengelolaan, juga didorong sektor komoditas yang membaik di masa pandemi. Ia yakin, dengan perbaikan maka BUMN akan mempertahankan kinerja. Tak bisa dipungkiri, masih ada beberapa BUMN yang perlu diperbaiki.

"Termasuk juga indikator-indikator penyediaan lapangan kerja, dan sumbangsih terhadap kesejahteraan masyarakat. Mungkin yang paling bisa diapresiasi walaupun labanya tidak ada adalah progtram BBM satu harga Pertamina serta keberhasilan BUMN karya membangun berbagai infrastuktur," kata Piter.

Dia mengatakan kenaikan laba bersih BUMN tentu bisa dibaca sebagai perbaikan, namun juga jadi tantangan apakah akan terus mampu dipertahankan mengingat perbaikan kinerja lebih disokong perbaikan harga komoditas.

"Kenaikan itu bersifat adhoc karena kenaikan harga komoditas, karena adanya pandemi. Ketika harga komoditas turun, pandemi sudah usai, keuntungan BUMN bisa saja akan kembali turun," ucapnya.

Menurut dia, manfaat BUMN bagi masyarakat bukan dari keuntungan tetapi lebih dari perbaikan pelayanan. Bahkan ketika BUMN merugi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Contohnya seperti program BBM satu harga. "Program ini program rugi bagi Pertamina, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kinerja BUMN membaik terlihat dari kenaikan laba bersih korporasi pelat merah. Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021.

Erick juga mencatat, total pendapatan BUMN sebesar Rp96,5 triliun pada semester I 2021. Pendapatan tersebut bersumber dari berbagai sektor, mulai energi, keuangan, pertambangan, hingga logistik.

Secara rinci, BUMN di sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp 60 triliun atau naik 13% pada semester I 2021 secara tahunan (yoy). Pendapatan dari BUMN jasa keuangan sebesar Rp 13,7 triliun atau naik 7% (yoy).

Sektor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp9,94 triliun atau meningkat 34% (yoy). Lalu, sektor kesehatan meraih pendapatan Rp9,48 triliun atau naik 163% (yoy), sektor manufaktur sebesar Rp7,97 triliun atau naik 55% (yoy), sektor perkebunan dan kehutanan Rp6,28 triliun atau naik 37% (yoy).



Pendapatan BUMN di sektor asuransi sebesar Rp2,84 triliun atau naik 13% (yoy), sektor telekomunikasi Rp2,62 triliun atau naik 4% (yoy), pupuk Rp 1,02 triliun atau naik 2% (yoy). Kemudian, sektor logistik Rp 643 miliar atau naik 2% (yoy) dan kluster pengelolaan aset atau National Management Asset Company (Namco) Rp507 miliar atau naik 12% (yoy).

Adapun, Erick mengakui jika adanya pembatasan sosial di paruh kedua 2021 bakal berdampak kepada kinerja keseluruhan BUMN sepanjang tahun ini. Walau demikian, dia memastikan pihaknya akan terus mendorong kinerja BUMN yang telah baik hingga semester I-2021. "BUMN akan berusaha mempertahankan kinerja positif ini sampai dengan akhir 2021," kata Erick.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)