Pulihkan Pariwisata, Kemkominfo Latih Ribuan UMKM Sektor Pengolahan di 10 Destinasi Prioritas
loading...
A
A
A
Peserta lain dari Babel adalah Sri Anggi, pengusaha buket hadiah. Berbagai cara untuk mempertahankan bisnis di kala pandemi sudah dilakukan. Anggi mengaku sudah mengenal berbagai media sosial sebagai sarana pemasaran digital.
Setelah mengikuti beberapa kelas di Active Selling, Anggi faham bahwa ternyata tips-trik berjualan online cukup mudah dipelajari dan diterapkan pada bidang usahanya.
“Ternyata untuk membuat posting kita menarik calon pembeli itu mudah ya. Di pelatihan ini ada fasilitator yang datang ke rumah saya untuk mendampingi kita pelatihan offline secara praktek seminggu sekali,” tuturnya.
Di Tanjung Pandan, fasilitator membuat jadwal visit bagi para peserta-peserta seperti Anggi. Pendampingan secara offline dilakukan untuk peserta secara kelompok maupun personal untuk memudahkan penyerapan materi-materi pelatihan.
Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan bahwa ada dua kelebihan kegiatan active selling. Pertama adalah pelatihan dengan durasi waktu yang cukup lama, yakni selama enam bulan sehingga materi bukan hanya diterapkan, namun peserta juga diharapkan terampil. Kedua adalah adanya fasilitator yang siap mendampingi para peserta belajar praktek di lokasi usaha mereka.
“Kenapa harus enam bulan, ya agar tidak setengah-setengah. Agar para peserta UMKM ini terampil dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi digital supaya jualan mereka lebih laku, karena pasarnya jadi lebih luas," ucapnya.
Dia menambahkan, peserta juga bisa menyampaikan kendala yang dihadapinya kepada tenaga fasilitator yang bertugas. "Jika perlu, ada kendala waktu misalnya waktu peserta habis untuk produksi, tidak bisa datang ke tempat pelatihan atau mungkin ada masalah perangkat kerasnya, ya sudah nanti fasilitator yang visit, supaya bisa langsung praktek. Kendalanya apa saja bisa diberikan solusi,” bebernya.
Setelah mengikuti beberapa kelas di Active Selling, Anggi faham bahwa ternyata tips-trik berjualan online cukup mudah dipelajari dan diterapkan pada bidang usahanya.
“Ternyata untuk membuat posting kita menarik calon pembeli itu mudah ya. Di pelatihan ini ada fasilitator yang datang ke rumah saya untuk mendampingi kita pelatihan offline secara praktek seminggu sekali,” tuturnya.
Di Tanjung Pandan, fasilitator membuat jadwal visit bagi para peserta-peserta seperti Anggi. Pendampingan secara offline dilakukan untuk peserta secara kelompok maupun personal untuk memudahkan penyerapan materi-materi pelatihan.
Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan bahwa ada dua kelebihan kegiatan active selling. Pertama adalah pelatihan dengan durasi waktu yang cukup lama, yakni selama enam bulan sehingga materi bukan hanya diterapkan, namun peserta juga diharapkan terampil. Kedua adalah adanya fasilitator yang siap mendampingi para peserta belajar praktek di lokasi usaha mereka.
“Kenapa harus enam bulan, ya agar tidak setengah-setengah. Agar para peserta UMKM ini terampil dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi digital supaya jualan mereka lebih laku, karena pasarnya jadi lebih luas," ucapnya.
Dia menambahkan, peserta juga bisa menyampaikan kendala yang dihadapinya kepada tenaga fasilitator yang bertugas. "Jika perlu, ada kendala waktu misalnya waktu peserta habis untuk produksi, tidak bisa datang ke tempat pelatihan atau mungkin ada masalah perangkat kerasnya, ya sudah nanti fasilitator yang visit, supaya bisa langsung praktek. Kendalanya apa saja bisa diberikan solusi,” bebernya.
(ind)