Gubernur BI Pastikan Stabilisasi Pasar Keuangan Berjalan Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan pemerintah terus berkoordinasi dalam memulihkan ekonomi nasional. Hal ini untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi akibat pandemi virus corona, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 jatuh ke level 2,7%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan koordinasi yang dilakukan membuat tahap stabilisasi dari ekonomi, khususnya pasar keuangan berjalan dengan baik.
"Bagaimana kami, Menteri Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan terus bersatu untuk menstabilkan pasar keuangan kita, baik pasar valas dan pasar modal," kata Perry dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia melanjutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pun semakin hari semakin menguat. Dimana saat ini, rupiah berhasil menguat ke level Rp14.200 per USD. Menurutnya, masih ada peluang bagi rupiah untuk terus menguat.
"Ini tentu saja kebijakan yang erat moneter yang serta mendukung stabilitas, kepercayaan dari investor dalam dan luar negeri untuk ekonomi kita," kata dia.
Di sisi lain, inflasi juga tercatat sebesar 2,1%. Indikator stabilitas ekonomi membaik lainnya adalah kupon Surat Berharga Negara yang sempat tinggi, kini di lelang terakhir sudah berada di level 7,2%.
"Dalam proses pemulihan ekonomi telah menstabilkan pasar, kepercayaan investor menguat, terlihat dari mulai masuk arus modal asing investasi portofolio SBN dari minggu ke minggu," pungkasnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan koordinasi yang dilakukan membuat tahap stabilisasi dari ekonomi, khususnya pasar keuangan berjalan dengan baik.
"Bagaimana kami, Menteri Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan terus bersatu untuk menstabilkan pasar keuangan kita, baik pasar valas dan pasar modal," kata Perry dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia melanjutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pun semakin hari semakin menguat. Dimana saat ini, rupiah berhasil menguat ke level Rp14.200 per USD. Menurutnya, masih ada peluang bagi rupiah untuk terus menguat.
"Ini tentu saja kebijakan yang erat moneter yang serta mendukung stabilitas, kepercayaan dari investor dalam dan luar negeri untuk ekonomi kita," kata dia.
Di sisi lain, inflasi juga tercatat sebesar 2,1%. Indikator stabilitas ekonomi membaik lainnya adalah kupon Surat Berharga Negara yang sempat tinggi, kini di lelang terakhir sudah berada di level 7,2%.
"Dalam proses pemulihan ekonomi telah menstabilkan pasar, kepercayaan investor menguat, terlihat dari mulai masuk arus modal asing investasi portofolio SBN dari minggu ke minggu," pungkasnya.
(bon)