Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp509 Triliun Hanya Dalam Sehari

Selasa, 26 Oktober 2021 - 11:36 WIB
loading...
Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp509 Triliun Hanya Dalam Sehari
Kekayaan Elon Musk bertambah USD36,2 miliar atau setara dengan Rp 509,85 triliun (kurs Rp14.162/USD) pada awal pekan waktu setempat, begini sebabnya. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Kekayaan Elon Musk bertambah USD36,2 miliar atau setara dengan Rp 509,85 triliun (kurs Rp14.162/USD) pada awal pekan waktu setempat. Hal ini disebabkan setelah Hertz Global Holdings Inc. memesan 100.000 unit Tesla dan adanya serangkaian opsi baru dalam paket pembayaran bulannya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, kenaikan dalam satu hari ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Bloomberg Billionaires Index. Melampaui kenaikan satu hari senilai USD32 miliar yang pernah diraup oleh Taipan China, Zhong Shanshan tahun lalu ketika perusahaan air minum kemasannya, Nongfu Spring Co., go public.



Kekayaan bersih Musk sebesar USD288,6 miliar saat ini lebih besar dari nilai pasar Exxon Mobil Corp atau Nike Inc. Efek pesanan Hertz juga membuat saham Tesla Inc mengalami kenaikan sebesar 13%. Kondisi itu mendorong nilai pasarnya melewati USD1 triliun.

Sekitar dua pertiga dari kekayaan bersih Musk terkait langsung dengan saham dan opsi di perusahaan mobil listrik, di mana ia adalah salah satu pendiri dan CEO.

Musk semakin menjauh dari rekan-rekannya sesama mega-miliarder terkait dengan nilai kekayaannya. Jeff Bezos dari Amazon.com Inc. menempati urutan kedua dengan kekayaan sebesar USD192,6 miliar, menurut indeks Bloomberg.

Kekayaan bersih Tesla dan CEO SpaceX telah meningkat sebesar USD60 miliar tahun ini saja, didorong oleh kinerja kuat produsen mobil listrik dan penjualan saham baru-baru di SpaceX.

Menurut Bloomberg, pabrikan mobil milik Elon Musk menjadi perusahaan swasta paling berharga kedua di dunia, dan perjanjian SpaceX dengan investor menambah dana senilai USD 11 miliar terhadap kekayaan Musk.

Bezos, yang kekayaan pribadinya sebagian besar berada di saham Amazon, sering bertukar tempat dengan Musk di Billionaires Index tahun ini, tergantung pada kinerja saham.

Lonjakan kekayaan Musk yang luar biasa terjadi ketika anggota parlemen Demokrat, dengan dukungan Presiden Joe Biden, menyusun rencana untuk mengenakan pajak atas keuntungan yang belum direalisasi dari orang Amerika yang sangat kaya.

Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden, seorang Demokrat Oregon, menjabarkan apa yang disebut pajak penghasilan miliarder, yang akan ditujukan untuk mereka yang memiliki aset USD1 miliar, atau tiga tahun berturut-turut sebesar USD100 juta atau dengan pendapatan lebih besar.

Sumber kekayaan Musk yang berbasis saham telah memungkinkannya untuk mendapatkan miliaran dolar dan menjadi orang terkaya di dunia, sementara memiliki beberapa aset likuid.

Dia tidak menerima gaji dari Tesla dan sebagian sahamnya dijanjikan sebagai jaminan untuk pinjaman pribadi, menurut penjelasan perusahaan. Dia mengatakan kepada juri federal pada tahun 2019 bahwa meskipun statusnya sebagai miliarder, dia tidak memiliki banyak uang tunai.



Tahun lalu dia mengumumkan di Twitter bahwa dia berencana untuk menjual rumahnya dan "hampir semua" harta yang memiliki bentuk fisik kepunyaannya.

Bahkan sebelum kesepakatan Hertz, saham Tesla telah naik dalam beberapa pekan terakhir. Harga saham pembuat mobil listri itu melonjak sebesar 45% tahun ini, lebih dari dua kali lipat kenaikan Indeks S &P 500, karena investor terus menghargai teknologi hijau.

Lonjakan saham Tesla bukan satu-satunya sumber keuntungan kekayaan bagi Musk. Tahap ketujuh dari paket opsi saham Musk 2018 yang besar diberikan pada kuartal ketiga, menambahkan sekitar USD8 miliar ke kekayaan bersihnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)