Optimalkan Ekspor Produk UMKM, Pemerintah Bangun Smesco Hub Timur di Bali
loading...
A
A
A
NUSA DUA - Kementerian Koperasi dan UKM meresmikan Smesco Hub Timur di Nusa Dua, Bali dengan harapan dapat mengotimalkan potensi produk UMKM di wilayah timur Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ditargetkan nilai ekspor dari Smesco Hub Timur ini mencapai USD15 juta di tahun 2024.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Smesco Hub Timur menjadi sangat krusial. Pasalnya, Indonesia Wilayah Timur dikatakan memiliki banyak keunggulan domestik yang sangat layak untuk bersaing di level nasional maupun global.
"Indonesia Wilayah Timur ini memiliki keragaman sumber daya budaya, dari narasi hingga tradisi. Kekayaan sumber daya alam, bahan baku yang tidak hanya melimpah, namun padat nutrisi. Selaras dengan narasi healthness and well being dan juga keunggulan SDM yang memiliki potensi untuk terus berkembang," ungkap Teten dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi KemenKopUKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.
Smesco Hub Timur ini memiliki luas sebesar 800 meter persegi dan akan menjadi pusat trading dan investasi untuk Wilayah Timur Indonesia. Teten berharap, Smesco Hub Timur dapat mengambil peran sebagai katalisator, mengakselerasi dan mengamplifikasi potensi UMKM Wilayah Timur Indonesia untuk mendunia.
Selain itu, melalui Bali-based Entrepreneur Network (BEN) yang merupakan komunitas kewirausahaan sekaligus pengelola Smesco Hub Timur, Teten percaya dapat tercipta sumber-sumber ekonomi baru yang potensial untuk Bali dan Indonesia Timur di masa depan. "Semoga sinergi ini dapat terus bergulir, membesar, dan tentu saja memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat luas," kata Teten.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, pendirian dari Smesco Hub Timur bertujuan untuk bangkit secara bisnis, pariwisata dan kebudayaan.
"Dengan adanya Smesco Hub Timur, akan didirikan investment hub dan showcase UMKM dan kita ingin Bali bangkit secara bisnis, tourism, dan budaya," ujar Leo.
"Saya ingin ajak teman-teman Bali agar bangkit dan mengundang investment dari luar maupun lokal untuk UMKM naik kelas sehingga nanti Bali punya fundamental berbasis bisnis," lanjutnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menuturkan bahwa Smesco Hub Timur ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan pada perekonomian di Bali.
"Akibat Covid-19, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Bali mengalami kontraksi yang signifikan. Namun dengan adanya UMKM kita bisa bangkit lagi saat ini. Saya harap Bali mampu bangkit dan menyusul provinsi lainnya khususnya dengan dukungan dari UMKM," tegas Tjokorda.
Baca Juga: Smesco Kejar Digitalisasi 158 Ribu UMKM hingga 2023
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga menyambut baik pendirian Smesco Hub Timur di Bali sebagai sentra hub ekspor untuk kawasan indonesia Timur. "Terlebih dengan keberadaan Smesco sebagai lembaga resmi yang bertugas membantu akses pemasaran bagi UMKM. Saya optimis dengan adanya ini, UMKM Bali akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian," ucap Nyoman.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Smesco Hub Timur menjadi sangat krusial. Pasalnya, Indonesia Wilayah Timur dikatakan memiliki banyak keunggulan domestik yang sangat layak untuk bersaing di level nasional maupun global.
"Indonesia Wilayah Timur ini memiliki keragaman sumber daya budaya, dari narasi hingga tradisi. Kekayaan sumber daya alam, bahan baku yang tidak hanya melimpah, namun padat nutrisi. Selaras dengan narasi healthness and well being dan juga keunggulan SDM yang memiliki potensi untuk terus berkembang," ungkap Teten dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi KemenKopUKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.
Smesco Hub Timur ini memiliki luas sebesar 800 meter persegi dan akan menjadi pusat trading dan investasi untuk Wilayah Timur Indonesia. Teten berharap, Smesco Hub Timur dapat mengambil peran sebagai katalisator, mengakselerasi dan mengamplifikasi potensi UMKM Wilayah Timur Indonesia untuk mendunia.
Selain itu, melalui Bali-based Entrepreneur Network (BEN) yang merupakan komunitas kewirausahaan sekaligus pengelola Smesco Hub Timur, Teten percaya dapat tercipta sumber-sumber ekonomi baru yang potensial untuk Bali dan Indonesia Timur di masa depan. "Semoga sinergi ini dapat terus bergulir, membesar, dan tentu saja memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat luas," kata Teten.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, pendirian dari Smesco Hub Timur bertujuan untuk bangkit secara bisnis, pariwisata dan kebudayaan.
"Dengan adanya Smesco Hub Timur, akan didirikan investment hub dan showcase UMKM dan kita ingin Bali bangkit secara bisnis, tourism, dan budaya," ujar Leo.
"Saya ingin ajak teman-teman Bali agar bangkit dan mengundang investment dari luar maupun lokal untuk UMKM naik kelas sehingga nanti Bali punya fundamental berbasis bisnis," lanjutnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menuturkan bahwa Smesco Hub Timur ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan pada perekonomian di Bali.
"Akibat Covid-19, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Bali mengalami kontraksi yang signifikan. Namun dengan adanya UMKM kita bisa bangkit lagi saat ini. Saya harap Bali mampu bangkit dan menyusul provinsi lainnya khususnya dengan dukungan dari UMKM," tegas Tjokorda.
Baca Juga: Smesco Kejar Digitalisasi 158 Ribu UMKM hingga 2023
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga menyambut baik pendirian Smesco Hub Timur di Bali sebagai sentra hub ekspor untuk kawasan indonesia Timur. "Terlebih dengan keberadaan Smesco sebagai lembaga resmi yang bertugas membantu akses pemasaran bagi UMKM. Saya optimis dengan adanya ini, UMKM Bali akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian," ucap Nyoman.
(nng)