126.500 Wisman Kunjungi RI pada September, Jalur Masuk Atambua Melonjak 508%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada bulan September 2021 tercatat sebanyak 126,5 ribu kunjungan. Capaian ini mengalami peningkatan 1,41% jika dibandingkan bulan Agustus 2021 namun mengalami penurunan 15,08% dibandingkan September 2020.
"Jadi di sini memperlihatkan bahwa dengan adanya pembatasan kunjungan ke suatu negara, termasuk ke Indonesia, terlihat bahwa kunjungan wisman ini masih flat selama tahun 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam paparananya secara virtual, Senin (1/11/2021).
Bahkan, Margo mengakui jika pertumbuhan jumlah wisman yang datar tersebut sudah dimulai sejak April 2020, dan sudah flat sampai dengan kondisi sekarang.
"Tentu saja ini juga akan berpengaruh kepada berbagai indikator penting terkait PDB dan seterusnya, karena kegiatan pariwisata ini berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia," ujarnya.
Margo pun merinci, dari jumlah kunjungan wisman menurut pintu masuk, yang terbesar adalah melalui pintu masuk darat yakni 68%, disusul melalui laut sebesar 28% dan dari jalur masuk udara sekitar 4%.
Jika dilihat dari jalur masuk darat, yang terbesar tercatat berasal dari Atambua, yang bahkan secara bulanan (month-to-month/mtm) meningkat cukup tajam yakni sebesar 508,33%. Sementara dari pintu masuk melalui laut, yang terbesar adalah dari Batam meskipun secara bulanan mengalami penurunan sebesar 13,42%.
Sedangkan, wisman yang masuk melalui pintu bandara, yang terbesar berasal dari Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng) di mana secara bulanan mengalami peningkatan cukup tinggi yakni sebesar 281,05%.
Berikutnya, jika dirinci menurut asal kebangsaan, total jumlah wisman tertinggi masih berasal dari Timor Leste yaitu sebesar 57,7%. Kemudian diikuti dari Malaysia sebesar 31,5%, dari China sebesar 1,8%, dan negara-negara lainnya kalau dikumpulkan mencapai 9,1persen. "Jadi dari 126.500 wisman itu dominan dari Timur Leste, Malaysia, dan China," urainya.
Sementara itu secara kumulatif (Januari-September) 2021, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,19 juta kunjungan. Angka ini turun sebesar 67% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020.
"Jadi di sini memperlihatkan bahwa dengan adanya pembatasan kunjungan ke suatu negara, termasuk ke Indonesia, terlihat bahwa kunjungan wisman ini masih flat selama tahun 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam paparananya secara virtual, Senin (1/11/2021).
Bahkan, Margo mengakui jika pertumbuhan jumlah wisman yang datar tersebut sudah dimulai sejak April 2020, dan sudah flat sampai dengan kondisi sekarang.
"Tentu saja ini juga akan berpengaruh kepada berbagai indikator penting terkait PDB dan seterusnya, karena kegiatan pariwisata ini berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia," ujarnya.
Margo pun merinci, dari jumlah kunjungan wisman menurut pintu masuk, yang terbesar adalah melalui pintu masuk darat yakni 68%, disusul melalui laut sebesar 28% dan dari jalur masuk udara sekitar 4%.
Jika dilihat dari jalur masuk darat, yang terbesar tercatat berasal dari Atambua, yang bahkan secara bulanan (month-to-month/mtm) meningkat cukup tajam yakni sebesar 508,33%. Sementara dari pintu masuk melalui laut, yang terbesar adalah dari Batam meskipun secara bulanan mengalami penurunan sebesar 13,42%.
Sedangkan, wisman yang masuk melalui pintu bandara, yang terbesar berasal dari Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng) di mana secara bulanan mengalami peningkatan cukup tinggi yakni sebesar 281,05%.
Berikutnya, jika dirinci menurut asal kebangsaan, total jumlah wisman tertinggi masih berasal dari Timor Leste yaitu sebesar 57,7%. Kemudian diikuti dari Malaysia sebesar 31,5%, dari China sebesar 1,8%, dan negara-negara lainnya kalau dikumpulkan mencapai 9,1persen. "Jadi dari 126.500 wisman itu dominan dari Timur Leste, Malaysia, dan China," urainya.
Sementara itu secara kumulatif (Januari-September) 2021, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,19 juta kunjungan. Angka ini turun sebesar 67% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020.
(ind)