Progres Pembangunan RDMP Kilang Balikpapan Capai 43 Persen

Kamis, 04 November 2021 - 18:38 WIB
loading...
Progres Pembangunan RDMP Kilang Balikpapan Capai 43 Persen
Penampakan progres proyek pembangunan RDMP Kilang Balikpapan yang dikembangkan oleh Subholding Kilang dan Petrokimia Pertamina itu akan memproduksi bahan bakar berkualitas tinggi serta produk bahan baku petrokimia. FOTO/dok.Pertamina
A A A
BALIKPAPAN - Strategi Pertamina dalam melakukan akselerasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang Balikpapan dibuktikan melalui keberhasilannya mencetak milestones proyek yang besar di tahun 2021.

Setelah sukses melakukan pemasangan Propane-Propylene Splitter (C3 Splitter) pada Oktober lalu, Pertamina melalui salah satu anak usaha Kilang Pertamina Internasional (KPI), yakni Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) berhasil mengawal progres proyek hingga lebih dari 43 persen pada akhir Oktober 2021.

Progres tersebut memiliki signifikansi bagi tahapan ketahanan energi Indonesia, mengingat RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi produk BBM dan Non-BBM dari 260 MBSD menjadi 360 MBSD.

Pelaksana tugas harian (Pth) Direktur Utama KPI Suwahyanto mengungkapkan progres RDMP Balikpapan telah melampaui target reforecast 43,03 persen. Hingga akhir Oktober, RDMP Balikpapan berhasil melakukan realisasi lebih besar 0,25 persen dari target reforecast, di mana realisasi proyek mencapai 43,28 persen.

"Percepatan ini didukung delivery peralatan Long Lead Item (LLI) yang mayoritas telah tiba di Balikpapan tahun 2021," kata Suwahyanto di sela-sela media visit di komplek RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (4/11/2021).



Percepatan tersebut selaras dengan peak construction RDMP Balikpapan yang diestimasi terjadi pertengahan tahun 2022. Adapun LLI merupakan paket peralatan yang keseluruhan prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pengadaan, manufaktur hingga sampai ke lokasi proyek di Balikpapan.

Dengan extra effort yang diimplementasikan dalam situasi pandemi, KPB berhasil mengawal aktivitas Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang ditunjukkan dengan milestones KPB dalam melakukan kegiatan konstruksi di lapangan, yang meliputi kegiatan sipil, mekanikal, piping, elektrikal maupun lifting peralatan-peralatan dengan dimensi besar ke pondasi yang telah disiapkan.

Misalnya, LLI yang berhasil dipasang dalam proyek RDMP Balikpapan adalah Column Propane-Propylene Splitter (C3 Splitter), sebuah peralatan penting yang berfungsi untuk memisahkan senyawa propylene dan propane, sehingga dapat dihasilkan produk Propylene dengan kemurnian sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai bahan baku pabrik petrokimia Poly Propylene di Balongan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KPB Fery Yani menyebutkan bahwa pemasangan C3 Splitter di RDMP Balikpapan bulan Oktober lalu merupakan momentum penting mengingat peralatan ini termasuk dalam LLI yang sudah dipesan sejak bulan Juli 2019 lalu dan tiba di Balikpapan pada bulan Juli 2021.

"Selain Propylene Splitter, peralatan LLI lain yang telah berhasil dipasang antara lain adalah Steam Turbin Generator pada bulan September dan Alkylation Reactor pada bulan Agustus 2021," ucap Feri Yani.

Setelah peralatan tersebut, RDMP Balikpapan menargetkan pemasangan reactor-regenerator, CO Boiler, Catalyst Cooler di bulan Desember 2021 dan sedang melakukan percepatan LLI lainnya termasuk Main Air Blower dan Main Fractionator.

Dedikasi Ketahanan Energi

Suwahyanto menekankan bahwa percepatan RDMP Balikpapan dilakukan untuk menunjang ketahanan energi nasional. Menginjak usia ke-4 tahun, KPI yang kini menjadi induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina memiliki kewenangan mengelola RDMP Balikpapan yang merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina.

"Mengingat RDMP Balikpapan merupakan salah satu tonggak kemandirian energi, PT KPI terus melanjutkan proyek RDMP Balikpapan secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR)," jelas Suwahyanto.

RDMP Kilang Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260MBSD menjadi 360MBSD. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index.

"Yang tak kalah penting, RDMP Kilang Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk menjadi Euro V dan target penyerapan TKDN minimum 30 persen," imbuh Suwahyanto.



Sejalan dengan Suwahyanto, Feri Yani menerangkan bahwa RDMP Kilang Balikpapan yang dikelola oleh KPB yang ditargetkan onstream pada akhir 2024 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360.000 barel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. Pengembangan kilang yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.

"Kami juga memohon dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar dapat menjalankan amanah ini sebaik-baiknya. Sesuai dengan target re-forecast. Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024," katanya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)