Sah! Emiten Wulan Guritno Talak Tiga dengan Syah Establishment
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah sekian lama dikaitkan dengan Grup Syah Establishment, perusahaan tempat Wulan Guritno menjadi komisaris independen, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), menegaskan bahwa mereka sudah tidak bernaung di bawah payung induk tersebut.
Sekretaris perusahaan LUCY Ratna Rari Ismianti mengonfirmasi bahwa perusahaan pemilik dan pengelola kafe Lucy in The Sky ini memutuskan untuk berdiri sendiri dan lepas dari naungan sang induk.
"Perseroan saat ini sudah tidak bernaung dalam payung Group Syahestablishment sejak bulan Januari 2020," kata Ratna di Jakarta, dikutip Kamis (4/11/2021).
Ratna memaparkan bahwa selama ini beberapa media menuliskan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk merupakan bagian dari Grup Syah Establishment. Namun, hal tersebut hanya berlaku hingga awal 2020.
Kendati tidak lagi berada di bawah grup, Ratna menegaskan perseroan masih berhubungan baik dengan manajemen induknya.
"Seluruh operasional juga tetap berjalan, begitu juga dengan rencana pengembangan gerai LUCY lainnya yang terlaksana sesuai dengan target perseroan," pungkasnya.
Menilik pergerakan di pasar modal, Kamis (4/11/2021), emiten berkode LUCY ini stagnan di level Rp51. Namun, performa emiten small-caps ini masih moncer dalam tiga bulan terakhir, sejak melantai di bursa pada 5 Mei 2021 yang lalu.
Selama sebulan terakhir, transaksi saham LUCY mencapai total Rp13,2 miliar dari 261,3 juta lembar saham yang diperjualbelikan.
Sekretaris perusahaan LUCY Ratna Rari Ismianti mengonfirmasi bahwa perusahaan pemilik dan pengelola kafe Lucy in The Sky ini memutuskan untuk berdiri sendiri dan lepas dari naungan sang induk.
"Perseroan saat ini sudah tidak bernaung dalam payung Group Syahestablishment sejak bulan Januari 2020," kata Ratna di Jakarta, dikutip Kamis (4/11/2021).
Ratna memaparkan bahwa selama ini beberapa media menuliskan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk merupakan bagian dari Grup Syah Establishment. Namun, hal tersebut hanya berlaku hingga awal 2020.
Kendati tidak lagi berada di bawah grup, Ratna menegaskan perseroan masih berhubungan baik dengan manajemen induknya.
"Seluruh operasional juga tetap berjalan, begitu juga dengan rencana pengembangan gerai LUCY lainnya yang terlaksana sesuai dengan target perseroan," pungkasnya.
Menilik pergerakan di pasar modal, Kamis (4/11/2021), emiten berkode LUCY ini stagnan di level Rp51. Namun, performa emiten small-caps ini masih moncer dalam tiga bulan terakhir, sejak melantai di bursa pada 5 Mei 2021 yang lalu.
Selama sebulan terakhir, transaksi saham LUCY mencapai total Rp13,2 miliar dari 261,3 juta lembar saham yang diperjualbelikan.
(uka)