OPEC-Sekutu Tolak Seruan AS, Harga Minyak Terkerek Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) dan sekutunya, Rusia, tegas menolak seruan Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan produksi mereka. Akibatnya, harga minyak mentah pada perdagangan hari ini terkerek naik lebih dari 1%.
OPEC dan sekutunya (OPEC+) bersepakat untuk mempertahankan kebijakan mereka mengembalikan defisit produksi secara bertahap. OPEC+ baru akan meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) pada bulan Desember mendatang.
Di pasar komoditas hingga pukul 10:37 WIB, harga minyak berjangka Brent naik 0,99% ke USD81,34 per barel, setelah sempat jatuh hampir 2% pada Kamis lalu (4/11). Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melesat 1,08% ke USD79,66 per barel, usai terpuruk 2,5% pada sesi sebelumnya.
Diketahui, Presiden AS Joe Biden meminta OPEC meningkatkan produksi tambahan dengan harapan dapat menstabilkan harga minyak agar tidak terlalu mahal.
"Ini adalah pertemuan OPEC+ yang singkat dan mudah diprediksi mengenai produksi," kata analis OANDA Edward Moya dilansir Reuters, Jumat (5/11/2021). Edward meyakini OPEC+ tidak akan mempertimbangkan untuk mengubah strategi produksi mereka.
OPEC dan sekutunya (OPEC+) bersepakat untuk mempertahankan kebijakan mereka mengembalikan defisit produksi secara bertahap. OPEC+ baru akan meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) pada bulan Desember mendatang.
Di pasar komoditas hingga pukul 10:37 WIB, harga minyak berjangka Brent naik 0,99% ke USD81,34 per barel, setelah sempat jatuh hampir 2% pada Kamis lalu (4/11). Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melesat 1,08% ke USD79,66 per barel, usai terpuruk 2,5% pada sesi sebelumnya.
Diketahui, Presiden AS Joe Biden meminta OPEC meningkatkan produksi tambahan dengan harapan dapat menstabilkan harga minyak agar tidak terlalu mahal.
"Ini adalah pertemuan OPEC+ yang singkat dan mudah diprediksi mengenai produksi," kata analis OANDA Edward Moya dilansir Reuters, Jumat (5/11/2021). Edward meyakini OPEC+ tidak akan mempertimbangkan untuk mengubah strategi produksi mereka.
(fai)