Mengungkap Rekam Jejak Jokowi Wujudkan Arah Baru Indonesia

Sabtu, 06 November 2021 - 14:15 WIB
loading...
Mengungkap Rekam Jejak...
Kepemimpinan atau presidensi Joko Widodo telah membawa Indonesia masuk pada era baru dengan membentuk fondasi pembangunan yang kuat.
A A A
JAKARTA - Kepemimpinan atau presidensi Joko Widodo telah membawa Indonesia masuk pada era baru dengan membentuk fondasi pembangunan yang kuat. Fondasi ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru untuk mewujudkan “New Indonesia” sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

Terpilihnya Indonesia sebagai Presiden G20 juga telah dimaknai Presiden Jokowi sebagai momentum pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar 'Recover Together, Recover Stronger'. Setelah dunia berangsur-angsur pulih dari pandemi Covid-19, fondasi tersebut akan menciptakan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat berlari lebih cepat.

(Baca juga:Safari Jokowi ke Italia, Intip Sederet Kejadian Menarik di KTT G20)

Demikian saripati diskusi bedah buku “Jokowi and the New Indonesia” yang ditulis oleh Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dan Tim Hannigan pada Jumat (5/10/2021). Pada acara yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dan Periplus Publishing Group tersebut, turut hadir Staf Pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono, dan peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Edbert Gani Suryahudaya.

Darmawan Prasodjo mengatakan, pada lima tahun pertama pemerintahannya, Presiden Jokowi mulai menetapkan standar dan cara baru untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain, terutama infrastruktur.

(Baca juga:RI Ambil Bagian dalam G20 dan COP26, Erick Thohir Beberkan Hasilnya)

“Pak Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Juga dalam hal keadilan, mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” kata Darmawan.

Dia pun menceritakan bagaimana Presiden Jokowi melihat daerah dengan kekayaan alam yang luar biasa, tapi masyarakatnya terjerat kemiskinan terstruktur. Tidak mendapatkan akses air bersih, energi, konektivitas dan yang lainnya.

(Baca juga:Bertemu di Abu Dhabi, Jokowi Undang Pangeran MBZ ke KTT G20 di Indonesia)

Melihat fakta tersebut, beliau berani mengambil keputusan untuk membuka akses terhadap pendidikan, jalan, pelabuhan, bandara, air bersih dan energi.

“Dan ini betul-betul menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. Contohnya PON yang baru saja berlangsung di Papua. Meskipun tidak memiliki fasilitas, saya melihat karakter tepo sliro dan dibangunlah Papua sehingga PON XX sukses,” tuturnya.

Tak hanya itu, lanjut Darmawan, Presiden Jokowi juga fokus mengembangkan potensi di banyak sektor yang selama ini tenggelam menjadi aset tidur. Kebijakan tersebut bersumber dari karakter dan nilai-nilai yang membentuknya sejak hidup di bantaran sungai sampai menjadi pemimpin Republik.

(Baca juga:Pimpin G20 Tahun 2022, Ini Tugas-tugas Menantang Buat Indonesia)

Darmawan menambahkan, strategi membangun infrastruktur secara masif terbukti tepat. Ketika baru menjabat sebagai Wadirut PLN, dia menemukan fakta bahwa pertumbuhan listrik terbesar ada di Provinsi Lampung, tepatnya di sekitar pintu keluar tol yang baru saja diresmikan.

“Hal ini menjadi bukti bahwa tujuan pembangunan yang selalu ditekankan oleh Pak Jokowi membawa hasil. Infrastruktur yang dibangun menumbuhkan sentral ekonomi baru dan mengangkat ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan visi beliau bagaimana Indonesia bisa bangkit bukan berdasarkan konsumsi, tetapi produktivitas,” papar Darmawan.

Sementara Tim Hannigan yang bersama Darmawan menulis buku "Jokowi and the New Indonesia" menambahkan, selama ini kiprah Presiden Jokowi kurang diketahui oleh publik internasional. Melalui buku ini diharapkan masyarakat internasional mendapatkan gambaran utuh bagaimana Jokowi meletakkan fondasi "New Indonesia" untuk masa mendatang.

“Padahal, banyak akademisi, politisi, juga pebisnis internasional yang ingin mendapatkan gambaran lebih utuh tentang apa yang terjadi di Indonesia selama pemerintahan Jokowi,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono menegaskan, pentingnya menyampaikan apa yang dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi ke dunia internasional. Apalagi, Indonesia perlu membuka ruang kerja sama dan investasi yang lebih besar.

(Baca juga:Jokowi Jadi Ketua Presidensi G20, Hastag #KTTG20 Menggema di Twitter)

“Apalagi, Indonesia sekarang adalah Ketua dari negara-negara G-20, negara dengan pendapatan tertinggi di dunia. Ada banyak kesempatan dan peluang bagi Indonesia, dan itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya,” kata Agus Sriyono.

Di sisi lain, peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Edbert Gani Suryahudaya menambahkan, bahwa pelibatan kaum muda dalam menyambut New Indonesia mutlak diperlukan. Terlebih karena Indonesia akan menerima bonus demografi yang sudah dimulai satu dua tahun terakhir ini dan akan berpuncak pada tahun 2030-an mendatang.

“New Indonesia ini adalah kesempatan besar bagi anak-anak muda, dan Presiden Jokowi telah membukakan ruang untuk itu. Dan anak-anak muda itu sekarang sudah bersifat transnasional dalam perspektif bisnis dan jaringannya. Di situlah saya melihat New Indonesia yang disajikan dalam buku ini sangat menjanjikan dan menggairahkan,” ujar Edbert.

Kepemimpinan Presiden Jokowi sepanjang periode pertama yang dilanjutkan pada periode kedua, adalah upaya mewujudkan Indonesia yang baru dan lebih dikenal dalam masyarakat internasional. Hasil kerja yang sudah ditorehkan mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, energi, infrastruktur, pariwisata, pangan, dan sebagainya ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda menatap masa depan yang cerah.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)