RI Ambil Bagian dalam G20 dan COP26, Erick Thohir Beberkan Hasilnya

Kamis, 04 November 2021 - 09:29 WIB
loading...
RI Ambil Bagian dalam G20 dan COP26, Erick Thohir Beberkan Hasilnya
Menteri BUMN, Erick Thohir, kesepakatan kerja sama bilateral dengan sejumlah negara dan perusahaan global di beberapa sektor strategis yang diperoleh Indonesia saat KTT G20 2021 di Roma dan COP26. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indonesia telah menyepakati kerja sama bilateral dengan sejumlah negara dan perusahaan global di beberapa sektor strategis. Peluang itu diperoleh Indonesia saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT) 2021 di Roma dan COP26 di Skotlandia.

Dari keterangan Menteri BUMN Erick Thohir , kesepakatan kerja sama bilateral terjadi di sektor energi sehingga kesehatan. Di sektor energi, pemerintah menggandeng perusahaan panas bumi (geothermal) asal Italia, Enel Green Lower, untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).



Khususnya, merealisasikan net zero emission atau bebas karbon di tahun 2060. Erick pun menyampaikan komitmen Enel Green Power atas kerja sama dengan BUMN.

"Sebagai komitmen terhadap zero carbon di 2060, maka BUMN fokus membangun partnership untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Inilah salah satu hal kami bicarakan saat bertemu Enel Green Power kemarin di Roma," ujar Erick dikutip Kamis (4/11/2021).

Upaya merealisasikan EBT di Tanah Air diperkuat dengan pelaksanaan ekonomi hijau (green economy). Di aspek ini, Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan agar kerja sama difokuskan pada sektor ekonomi hijau saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

"Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Bapak Presiden juga mengarah untuk fokus pada kerja sama bidang ekonomi hijau," kata Erick.

Pemerintah juga membidik kerja sama dengan Amerika Serikat (SA). Upaya itu saat Jokowi bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, dalam pelaksanaan COP26 di Glasgow.



Adapun poin pembahasan kedua negara tersebut diantaranya, ketertarikan Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di sektor kesehatan. Kemudian, pengembangan ekonomi hijau, hingga menekan kembali komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)