Ditargetkan Rampung Akhir 2021, Begini Proses Konsolidasi Holding BUMN Pertahanan

Senin, 08 November 2021 - 14:29 WIB
loading...
Ditargetkan Rampung Akhir 2021, Begini Proses Konsolidasi Holding BUMN Pertahanan
Kosolidasi proses pembentukan Holding BUMN Pertahanan terus digenjot agar dapat rampung sesuai target akhir tahun ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Konsolidasi pendirian Holding BUMN Pertahanan terus digodok Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Konsolidasi tidak saja dilakukan antar-BUMN di sektor pertahanan, namun juga menyasar industri pertahanan negara lain.

Menteri BUMN Erick Thohir baru saja mengumumkan kerja sama antara PT Pindad (Persero) dengan Holding Qatar, Barzan. Kolaborasi antara BUMN Qatar itu dengan Pindad adalah untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Erick mengatakan, tujuan itu sejalan dengan target Holding Pertahanan dibentuk, dimana, menciptakan produk pertahanan unggulan di bawah satu payung manajemen. Sementara, Pindad nantinya bertindak sebagai anggota holding.



"Alhamdulillah, dalam pertemuan ini Barzan menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Pindad untuk memajukan industri pertahanan Indonesia. Barzan menyatakan bahwa kerja sama ini nantinya bukan hanya bisnis, namun juga mencakup alih teknologi dan pengembangan SDM Pindad agar dapat bersaing dalam rantai nilai global," papar Erick, Senin (8/11/2021).

Terkait persiapan pendirian Holding BUMN Pertahanan, seperti dikutip dari laman resmi Pindad, sejumlah industri pertahanan pelat merah terus melakukan konsolidasi, salah satunya melalui Focus Group Discussion (FGD) dalam kemasan Indonesian Defence Club (IDC) Chapter III.

Ruang dialog tersebut diyakini mampu menampung aspirasi dari BUMN industri pertahanan dan masukan dari para pemangku kepentingan untuk mendorong pemenuhan program pertahanan dan keamanan nasional.

Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, FGD tersebut berkaitan dengan inisiatif strategis BUMN industri pertahanan untuk memperkuat kolaborasi. Khususnya, mendorong industri pertahanan dalam rantai pasok dan transformasi digitalisasi yang sejalan dengan inisiatif strategi ekonomi dan nilai sosial, hingga kepemimpinan teknologi.

"Dalam kaitannya dengan kepemimpinan teknologi, salah satunya dengan membangun kapabilitas industri pertahanan yang selaras dengan kebutuhan pemerintah atau pengguna,” ujarnya.

Kemudian, peningkatan value creation dari global strategic partnership BUMN industri pertahanan dengan target penurunan impor, meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan masuk dalam global supply chain guna meningkatkan volume ekspor produk pertahanan.



"Target rata-rata peningkatan TKDN produk unggulan di 2024 sebesar 51%. BUMN Industri Pertahanan juga berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem industri pertahanan dengan melibatkan BUMN/BUMS yang sudah memiliki persyaratan standar," jelasnya.

Adapun BUMN yang tergabung di dalam Holding Industri Pertahanan antara lain PT Len Industri (Persero) yang fokus pada C5ISR Platform beserta MRO dan solusi integrasi 3 matra (interoperability) melalui Network Centric Warfare. PT Pindad (Persero) dengan fokus pada platform matra darat, MRO dan penyediaan senjata serta munisi.

Selanjutnya, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan fokus pada platform matra udara dan MRO, PT Pal Indonesia (Persero) dengan fokus pengembangan matra laut dan MRO, serta PT DAHANA (Persero) dengan fokus pada pengembangan produk energetic material (bahan peledak) untuk seluruh matra pertahanan.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)