Tak Terpengaruh Isu PCR, Erick Thohir Intensif Lobi Investor Masuk Indonesia

Senin, 08 November 2021 - 15:43 WIB
loading...
Tak Terpengaruh Isu PCR, Erick Thohir Intensif Lobi Investor Masuk Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir mengantongi komitmen kerja sama dan investasi dari lawatannya ke sejumlah negara. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Isu bisnis PCR sama sekali tak menghalangi kinerja Menteri BUMN Erick Thohir . Mantan bos Inter Milan tersebut fokus melanjutkan lawatan kerjanya menyisir peluang kerja sama dan investasi dari sejumlah negara.

Terbaru, dalam kunjungannya ke Qatar, menteri BUMN menggelar pertemuan dengan Sheikh Faishal Bin Thani Al Thani, Chief of Asia-Pacific & Africa Investments di Qatar Investment Authority (QIA). Dari pertemuan tersebut, Erick sukses menarik minat lembaga investasi terbesar di dunia dan juga otoritas pemilik saham klub sepak bola Paris Saint Germain (PSG) itu untuk berinvestasi di Indonesia.



"Syukur alhamdulillah pertemuan tadi menghasilkan sejumlah poin-poin penting, yang salah satunya minat QIA berinvestasi di bidang pariwisata dan energi," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/11/2021).

Tak hanya mengaku terkesan dengan potensi dan perkembangan bisnis di Indonesia, terutama potensi di bidang pariwisata dan energi, kepada Erick QIA juga mengutarakan kekagumannya akan pembangunan yang terus dilakukan Indonesia selama beberapa tahun terakhir di bawah kepempinan Presiden Joko Widodo. Hal itu, kata Erick, menunjukkan tingginya kepercayaan internasional terhadap prospek Indonesia.

Masih dari lawatannya ke Qatar, Erick yang sebelumnya juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohammad Al Attiyah, mempertegas kerja sama antara BUMN pertahanan kedua negara, Pindad dan Barzan Holding Qatar.

"Dalam pertemuan ini Barzan menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Pindad untuk memajukan industri pertahanan Indonesia. Barzan menyatakan bahwa kerja sama ini nantinya bukan hanya bisnis, namun juga mencakup alih teknologi dan pengembangan SDM Pindad agar dapat bersaing dalam rantai nilai global," papar Erick.

Sebelumnya, Erick juga mendampingi Presiden Jokowi dalam forum G20 di Roma, disusul dengan pertemuan di Glasgow, Skotlandia untuk menghadiri COP26 dan berlanjut ke Uni Emirat Arab (UEA). Dari lawatan tersebut, pemerintah sukses membukukan komitmen baru dari UEA untuk menyalurkan investasi di Indonesia. Komitmen tersebut antara lain investasi untuk infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN.

Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa menteri dan juga jajaran menteri, serta pengusaha UEA tersebut, UEA menyatakan komitmen untuk menyalurkan investasi mencapai USD32,7 miliar, atau sekitar Rp457 triliun ke Indonesia. "Mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN dan mendukung prioritas strategis kementerian," jelas Erick.



Menurutnya, dari potensi investasi sebesar USD32,7 miliar tersebut, sebanyak USD18 miliar akan dialokasi kepada BUMN, diantaranya Pertamina, PLN dan Pelindo. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

Untuk diketahui, Kementerian BUMN mencanangkan beberapa proyek besar terhadap ketiga BUMN itu. Antara lain, pengembangan energi terbarukan untuk Indonesia bersama PLN, revitalisasi kilang Pertamina yang akan meningkatkan kapasitas kilang di Indonesia, serta pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo, serta peningkatan daya saing digital.

"Minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia itu harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita, sehingga investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2272 seconds (0.1#10.140)