Dorong Sektor Pertanian, Jamkrindo Dampingi Petani di Garut

Selasa, 09 November 2021 - 22:15 WIB
loading...
Dorong Sektor Pertanian, Jamkrindo Dampingi Petani di Garut
Jamkrindo mendampingi petani di Garut, Jawa Barat. FOTO/dok.Jamkrindo
A A A
JAKARTA - Jamkrindo memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknik menanam dan pemupukan kepada kelompok tani di Sumurkondang, Cibatu, Garut guna mengoptimalkan kontribusi di sektor pertanian. Pemberdayaan petani di Garut dibarengi dengan kegiatan penanaman jahe perdana dilakukan oleh Kelompok Tani Bungarungkup dan Kelompok Tani Dukuh Lestari.

"Sejak awal tahun, kami mendampingi kelompok tani dengan berbagai kegiatan, antara lain penguatan kapasitas petani dengan pengembangan demplot kopi, program rumah semai hingga pendirian koperasi tani," ujar Putrama seperti dikutip melalui pernyataan resmi, Senin (10/11/2021).



Dia mengatakan kolaborasi tersebut terjalin dengan berbagai pihak, antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, pemerintah daerah, IFG, Salarea Foundation serta tokoh masyarakat setempat. Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat memberikan manfaat yang luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani di Garut.

"Untuk memaksimalkan potensi lahan dilakukan penanaman jahe di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Diharapkan, penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe," kata dia.

Selain memberdayakan para petani, Jamkrindo juga memfasilitasi pendirian rumah sampah Salarea. Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan.

Bersama dengan Salarea Foundation, Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai. Rumah semai tersebut berfungsi untuk pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu. Sebelum di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat antara lain, Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dan Kintamani, Bali. Pemberdayaan tersebut telah terbukti menggeliatkan ekonomi daerah setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Kami terus mendukung upaya-upaya dari kelompok masyarakat di program pemberdayaan, dan penguatan ekonomi. Upaya pemberdayaan masyarakat Garut merupakan program creating share value dari Jamkrindo untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan," tutur Putrama.

Selain memberikan pelatihan teknik menanam dan pemupukan juga melakukan sosialisi program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil. Program ini dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan, serta pembinaan usaha yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.



Sebagai informasi, Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang.

Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech. Sampai dengan Oktober 2021, Jamkrindo bersama dengan anak usaha Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan KMK PEN senilai Rp23,32 triliun dengan rincian Jamkrindo senilai Rp15,94 triliun dan Jamsyar senilai Rp7,38 triliun dengan jumlah debitur terjamin sebanyak 1.470.485 UMKM.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)