Pacu Pemulihan Ekonomi, Menko Airlangga: Digitalisasi jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Senin, 22 November 2021 - 09:17 WIB
loading...
Pacu Pemulihan Ekonomi,...
Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Tren penurunan kasus Covid-19 pascalonjakan varian delta telah mendorong mobilitas masyarakat sehingga pada kuartal III/2021 perekonomian Indonesia berada di angka 3,51% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Perekonomian Indonesia yang sempat terdampak oleh Covid-19 telah melewati titik terendahnya dan saat ini merupakan periode pemulihan untuk bangkit bersama dan mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih sehat.

Salah satu yang meningkat pada periode pemulihan ekonomi tersebut adalah kegiatan di sektor Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 3,74% di kuartal III/2021.



Di sisi lapangan usaha, salah satu sektor yang konsisten tumbuh adalah sektor informasi dan komunikasi yang dipicu oleh perubahan perilaku masyarakat yang memiliki tingkat pemanfaatan teknologi yang tinggi selama pandemi.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acaraIndonesia Investment Conferencebertema “Opportunities in Indonesia Digital Economy” pada Sabtu (20/11/2021) mengatakan, perkembangan global telah mendorong ekonomi digital sebagai kekuatan baru. Hal ini tentunya berdampak pada sektor ekonomi dan kehidupan sehari-hari serta memberikan optimisme kepada pelaku ekonomi.

"Di masa pandemi, ekonomi digital di Indonesia mengalami peningkatan. Sekitar 41,9% dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN selama tahun 2020 berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang olehe-commerce,” ujarnya, dikutip Senin (22/11/2021).

Transaksie-commerce, perbankan digital, dan uang elektronik diprediksi akan terus meningkat pada tahun ini dengan peningkatan terbesar pada transaksie-commerceyakni sebesar 48,4% (yoy), lalu diikuti dengan peningkatan uang elektronik sebesar 35,7% (yoy), dan perbankan digital sebesar dan 30,1% (yoy).



Selain itu, berbagai sektor mulai dari transportasi dan pengiriman makanan (ride hailing), media online, travel, danfintechjuga terus mengalami peningkatan.

Bahkan, sektor edutech dan healtech penggunaannya juga jauh meningkat. Berdasarkan laporan World Bank tahun 2020, pengguna aktif aplikasiedutechIndonesia tumbuh mencapai 200%.

Menko Airlangga mengatakan bahwa Kartu Prakerja adalah contoh programedutechpemerintah yang telah diakses oleh lebih dari 75 juta masyarakat. Tren peningkatan serupa juga terjadi pada sektor kesehatan dalam bentuktelemedicine.

Pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi digital, seperti dalamWhite Paper on Digital for Future Economy, dalam bentuk Indonesia Digital Roadmap2021-2024,Making Indonesia4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025, danAction PlanInovasi Keuangan Digital 2020-2024.

Saat ini Indonesia telah memiliki 2306startupserta memiliki 1 decacorn yaitu GoTo dan 10 unicorn. Startuptersebut berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke-5 negara dengan jumlahstartupterbesar di dunia. “Artinya, ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan,” jelas Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan memasuki bonus demografi, yaitu 64% dari penduduk Indonesia terdiri dari generasi usia produktif.

Karakteristik anak muda yang kreatif, adaptif, dan inovatif harus terus dikembangkan dalam era industri 4.0 dan ekonomi digital Indonesia yang membutuhkan 9 juta talenta digital untuk 15 tahun ke depan.

“Industri berbasis teknologi dan digitalisasi menjadi engine of growth baru yang membutuhkan SDM yang bertalenta dantechnopreneur. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan menjadi inspirasi untuk menggali potensi pengetahuan dan keterampilan,” tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2036 seconds (0.1#10.140)