Tingkatkan Kewaspadaan, Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Positif di 2022
loading...
A
A
A
"Targetnya pada tahun 2030 bisa terjadi penurunan emisi di Indonesia sebesar 29%. Mudahan-mudahan ini bisa kita capai dengan kebijakan-kebijakan ke arah renewable energy, termasuk pengembangan solar energy, solar proof, terutama pada basis produksi di Pulau Jawa," ujar Menko Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait peran Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 yang dapat menjadi momentum untuk menunjukkan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata global. Peran ini diharapkan juga dapat menurunkan tensi politik di Indo-Pasific karena Indonesia mampu memimpin ASEAN dalam beberapa dekade terakhir dengan menggunakan prinsip “Konsultasi dan Konsensus” atau “Musyawarah untuk Mufakat”.
"Jika prinsip-prinsip tersebut bisa juga dibawa ke G20, tentu Indonesia yang juga dikenal mempunyai kedekatan yang sama dengan berbagai negara besar termasuk China dan Amerika Serikat, sangat diharapkan bisa menjembatani berbagai isu-isu yang berkembang," tutur Menko Airlangga.
Kemudian terkait satu tahun diterapkannya Undang-Undang Cipta Kerja, Menko Airlangga mengatakan sejauh ini Pemerintah berfokus pada implementasi Onlline Single Submission. Salah satu economic benefit penerapan Undang-Undang tersebut adalah berbagai negara serta lembaga dunia termasuk World Bank, IMF menyambut positif dan telah merencanakan akan melakukan investasi di Indonesia.
Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja terbukti mampu menjadi buffer untuk masyarakat pada masa pandemi serta mendapatkan apresiasi dari World Bank karena dinilai memberikan akses modal kepada masyarakat, meningkatkan daya beli dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini.
"Program ini mendorong inklusi keuangan dimana banyak masyarakat yang mengikuti porgram kartu prakerja untuk untuk pertama kali memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. Ini salah satu akselerasi yang juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan lembagalembaga global," kata Menko Airlangga.
Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022 tidak hanya daring tetapi juga bersifat luring dan kembali pada program awal yaitu untuk mendorong retraining dan reskilling agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi ke depan. Di akhir paparannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan melanjutkan pemberian stimulus untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dengan dana sebesar Rp321 triliun.
"Tentu ini fleksibel, karena stimulus ini tergantung pada perkembangan kondisi dari Covid19. Pemerintah sedang mengevaluasi hal-hal apa saja yang akan dilanjutkan di semester pertama. Semua sedang dievaluasi, termasuk PPnBM, subsidi bunga KUR. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya," kata Airlangga.
Airlangga mengingatkan kembali arahan Presiden bahwa Pemerintah mengajak seluruh komponen masyarakat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan “Gas dan Rem” sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait peran Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 yang dapat menjadi momentum untuk menunjukkan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata global. Peran ini diharapkan juga dapat menurunkan tensi politik di Indo-Pasific karena Indonesia mampu memimpin ASEAN dalam beberapa dekade terakhir dengan menggunakan prinsip “Konsultasi dan Konsensus” atau “Musyawarah untuk Mufakat”.
"Jika prinsip-prinsip tersebut bisa juga dibawa ke G20, tentu Indonesia yang juga dikenal mempunyai kedekatan yang sama dengan berbagai negara besar termasuk China dan Amerika Serikat, sangat diharapkan bisa menjembatani berbagai isu-isu yang berkembang," tutur Menko Airlangga.
Kemudian terkait satu tahun diterapkannya Undang-Undang Cipta Kerja, Menko Airlangga mengatakan sejauh ini Pemerintah berfokus pada implementasi Onlline Single Submission. Salah satu economic benefit penerapan Undang-Undang tersebut adalah berbagai negara serta lembaga dunia termasuk World Bank, IMF menyambut positif dan telah merencanakan akan melakukan investasi di Indonesia.
Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja terbukti mampu menjadi buffer untuk masyarakat pada masa pandemi serta mendapatkan apresiasi dari World Bank karena dinilai memberikan akses modal kepada masyarakat, meningkatkan daya beli dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini.
"Program ini mendorong inklusi keuangan dimana banyak masyarakat yang mengikuti porgram kartu prakerja untuk untuk pertama kali memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. Ini salah satu akselerasi yang juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan lembagalembaga global," kata Menko Airlangga.
Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022 tidak hanya daring tetapi juga bersifat luring dan kembali pada program awal yaitu untuk mendorong retraining dan reskilling agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi ke depan. Di akhir paparannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan melanjutkan pemberian stimulus untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dengan dana sebesar Rp321 triliun.
"Tentu ini fleksibel, karena stimulus ini tergantung pada perkembangan kondisi dari Covid19. Pemerintah sedang mengevaluasi hal-hal apa saja yang akan dilanjutkan di semester pertama. Semua sedang dievaluasi, termasuk PPnBM, subsidi bunga KUR. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya," kata Airlangga.
Airlangga mengingatkan kembali arahan Presiden bahwa Pemerintah mengajak seluruh komponen masyarakat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan “Gas dan Rem” sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.