Delapan Bulan Pascapeluncuran, Kepala Bea Cukai Batam Paparkan Progres dan Capaian BLE

Selasa, 23 November 2021 - 20:50 WIB
loading...
Delapan Bulan Pascapeluncuran, Kepala Bea Cukai Batam Paparkan Progres dan Capaian BLE
Setelah diluncurkan secara resmi pada Maret 2021 lalu, tim Kemenko Marves menunjungi Kota Batam untuk mengevaluasi implementasi Batam Logistics Ecosystem (BLE), Jumat, (19/11/2021).
A A A
BATAM - Setelah diluncurkan secara resmi pada Maret 2021 lalu, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melakukan kunjungan kerja ke Kota Batam untuk mengevaluasi implementasi Batam Logistics Ecosystem (BLE) sebagai bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE) pada Jumat, (19/11/2021).

Rapat evaluasi implementasi BLE kali ini dipimpin oleh perwakilan Kemenko Marves dan dipandu secara Staf Ahli Menko Marves Bidang Manajemen Konektivitas. Turut hadir Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam (KPU BC Batam) serta pimpinan instansi terkait lainnya untuk menjelaskan hasil implementasi BLE kali ini.

Kepala KPU BC Batam, sekaligus Pengarah Tim BLE KPU BC Batam, Ambang Priyonggo, kemudian menyampaikan capaian dan progres BLE saat ini. Dalam paparannya, Ambang didampingi Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai II KPU BC Batam yang juga menjabat Ketua Tim BLE KPU BC Batam.

“Kami sampaikan progres dan capaian empat pilar utama BLE, yaitu simplifikasi antar layanan pemerintah, kolaborasi sistem layanan logistik antar pelaku usaha, layanan pembayaran, dan perbaikan infrastruktur,” ujarnya.

Untuk simplifikasi antar layanan pemerintah (Government to Government), Ambang menjelaskan sampai dengan 15 November 2021 sudah tercatat 71 transaksi layanan Ship to Ship dengan sistem Single Submission (SSm).
“Saat ini kami sedang proses penyusunan Service Level Agreement (SLA) dan pengembangan utilitas kolaborasi STS tersebut,” katanya.

Sedangkan layanan persetujuan kedatangan kapal, hingga 12 November 2021 sudah tercatat 3.182 transaksi. “Saat ini juga kemajuan lainnya adalah bersama Lembaga National Single Window (LNSW) kita kembangkan SSm untuk pengangkut yang dimaksudkan agar agen pelayaran cukup menyampaikan seluruh informasi terkait kedatangan/keberangkatan kapal satu kali saja ke Sistem Indonesia National Single Window (INSW),” papar Ambang.

Dia juga memaparkan progres dan capaian terkait kolaborasi sistem layanan logistik antarpelaku usaha. “Pemesanan truk sudah tercatat 44 transaksi, pemesanan kapal 97 transaksi, dan pemesanan gudang 195 transaksi, juga kami telah melaksanakan sharing session dengan para pelaku usaha di bidang tersebut untuk mengevaluasi dan mengetahui kondisi lapangan,” kata Ambang.

Terkait layanan pembayaran, Ambang melaporkan bahwa telah dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dan sharing session dengan Bank Mandiri untuk memaksimalkan layanan pembayaran pada BLE. “Bank Mandiri sudah PKS, juga akan disusul bank-bank BUMN dan swasta lainnya,” katanya.

Terakhir, terkait progres penataan sistem dan tata ruang Pelabuhan Batu Ampar, gate in/out telah selesai direnovasi dengan CCTV akan terintegrasi dengan Auto Gate System (AGS) KPU BC Batam dan Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, pengerasan Container Yard seluas 2 hektar dan tempat pemeriksaan fisik terpadu telah selesai dibangun. Pihaknya juga menyampaikan bahwa Delivery Order (DO) sudah tercatat sebanyak 11.515 transaksi, dan Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) tercatat 875 transaksi.

Penasihat Khusus Menko Marves Bidang Pertahanan dan Keamanan, Laksamana TNI (Purn.) Prof Marsetio menyampaikan bahwa BLE merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Kota Batam.

“Dalam rangka menarik investor, maka harus dilakukan perubahan paradigma, isu-isu seperti biaya logistik tinggi harus diatasi dengan adanya BLE, biaya logistik jangan sampai menjadi hambatan,” ujarnya.

Marsetio menuturkan bahwa BLE sebagai bagian dari NLE diharapkan dapat menjadi salah satu wujud nyata penguatan sinergi CIQP dalam mengatasi permasalahan biaya logistik di Batam yang dirasa kurang kompetitif dibanding negara lain.

“Kemenko marves siap untuk terus mengasistensi dan mendukung implementasi BLE agar sesuai kebutuhan pelaku usaha,” pungkasnya. CM
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)