Tahun Depan Target Investasi Rp1.200 Triliun, Bahlil: Ngeri-ngeri Sedap

Rabu, 24 November 2021 - 11:22 WIB
loading...
Tahun Depan Target Investasi Rp1.200 Triliun, Bahlil: Ngeri-ngeri Sedap
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto/Instagram @bahlillahadalia
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan target realisasi investasi pada tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun. Target ini bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa di atas kisaran 5%

"Tahun ini Rp900 triliun, tahun depan Rp1.200 triliun. Ini angka yang ngeri-ngeri sedap," ujar Bahlil dalam video virtual, dikutip Rabu (24/11/2021).

Menurut dia, untuk menggenjot target investasi tersebut perlu dilakukan transfromasi ekonomi serta memetakan wilayah yang berpotensi mendongkrak investasi.



"Transformasi ekonomi ini kita lakukan. Atas arahan menteri koordinator, kita harus melakukan pemetaan ekonomi lewat green energy. Ini konsekuensi dalam meningkatkan investasi," tukas mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Oleh karena itu, agar investasi berjalan lancar, Kementerian Investasi menjalankan 5 langkah untuk memasilitasi investor. Pertama, promosi meyakinkan investor bahwa Indonesia ramah terhadap investasi.

Strategi kedua, membantu layanan perizinan yang tertuang dalam PP nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Single Submission (OSS) secara online.

"Kalau kita urus izin di Kementerian/Lembaga di Republik Indonesia dulunya kita tidak tahu berapa lama, luar biasa persoalannya. Dengan lahirnya undang-undang Cipta Kerja yang ada, Insha Allah akan memudahkan kita semua," ujarnya.



Bahlil melanjutkan, strategi ketiga yang dijalankan BKPM adalah membantu financial closing. Keempat, memberikan layanan end to end kepada investor sampai realisasi investasi. Kelima, membantu investor sampai tahap produksi.

"Kita akan bantu juga, negara akan hadir untuk membantu proses financial closing kalau itu dibutuhkan. Lalu kita bantu lagi sampai dengan eksekusi konstruksi di lapangan kalau ada yang ganggu tanahnya nggak jelas, ada persoalan apa gitu kita bantu sampai dia berproduksi secara end to end," urainya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2269 seconds (0.1#10.140)