Bahlil Rayu Volkswagen dan BASF Bangun Pabrik di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Volkswagen , produsen otomotif dan BASF perusahaan kimia asal Jerman berminat melakukan investasi di Indonesia.
"Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka konfirmasi masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik. Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan, ini jadi target kami," ujar Bahlol dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Bahlil meminta keduanya membangun pabrik di Indonesia sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi khususnya industri yang ramah lingkungan.
Tak berhenti disitu, pihaknya juga akan melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Foxconn, perusahaan asal Taiwan, terkait rencana investasinya di Indonesia. Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja dirinya ke Taiwan pekan lalu.
"Kita sudah tanda tangan kesepakatan tetapi belum dalam bentuk MoU. Kami yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini," jelasnya.
"Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka konfirmasi masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik. Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan, ini jadi target kami," ujar Bahlol dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Bahlil meminta keduanya membangun pabrik di Indonesia sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi khususnya industri yang ramah lingkungan.
Tak berhenti disitu, pihaknya juga akan melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Foxconn, perusahaan asal Taiwan, terkait rencana investasinya di Indonesia. Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja dirinya ke Taiwan pekan lalu.
"Kita sudah tanda tangan kesepakatan tetapi belum dalam bentuk MoU. Kami yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini," jelasnya.
(nng)