Tumbuh 179%, 469 Ribu Merchant di Sulsel Sudah Pakai QRIS
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama hampir dua tahun menuntut pelaku usaha untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dan melakukan transformasi digital. Termasuk pada sistem pembayaran non tunai.
Transformasi sistem pembayaran digital turut didukung Bank Indonesia dengan meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS), sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu.
Per 12 November 2021, jumlah merchant yang telah memanfaatkan QRIS di Sulsel sudah mencapai 469 ribu, di mana 82,13% di antaranya adalah UMKM. Pengguna QRIS tersebut tumbuh 179% secara year on year (yoy) atau 14,83% month to month. Di mana 82,13% di antaranya adalah UMKM.
Hal itu juga disampaikan oleh Manajer Unit Humas Bank Indonesia (BI) Sulsel, Erik Muliawan di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022 yang berlangsung di Claro Hotel Makassar, Rabu (24/11). "Per tanggal 12 Nov 2021, jumlah merchant QRIS di Sulsel mencapai 469.569 merchants (angka pertumbuhan 179% yoy atau 14,83% mtm)," jelas Erik.
Berkat capaian itu, Pemerintah Provinsi Sulsel dianugerahi BI Awards 2021 dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo yang diumumkan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021. Penghargaan itu atas terpilihnya Sulsel sebagai Pemprov dengan Implementasi QRIS terbaik. Itu di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
Acara yang akan dibuka langsung secara virtual oleh Presiden RI, Joko Widodo itu akan dilaksanakan serentak. Dan digelar oleh Kantor Perwakilan Wilayah BI se-Indonesia.
"Alhamdulillah saat ini TP2DD di Sulsel (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) sudah 100%. Penggunaan QRIS juga perkembangan luar biasa pesat," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana.
Dia membeberkan, upaya dan strategi yang akan dilakukan untuk mendorong peningkatan QRIS di Sulsel adalah melalui pendekatan edukasi dan sosialisasi. "Kita juga akan mendorong penggunaan QRIS di merchant. Kalau kita lihat di kedai dan warung kopi, warung coto dan sop saudara itu bisa. Karena banyak manfaatnya untuk mereka juga," jelasnya.
Transformasi sistem pembayaran digital turut didukung Bank Indonesia dengan meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS), sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu.
Per 12 November 2021, jumlah merchant yang telah memanfaatkan QRIS di Sulsel sudah mencapai 469 ribu, di mana 82,13% di antaranya adalah UMKM. Pengguna QRIS tersebut tumbuh 179% secara year on year (yoy) atau 14,83% month to month. Di mana 82,13% di antaranya adalah UMKM.
Hal itu juga disampaikan oleh Manajer Unit Humas Bank Indonesia (BI) Sulsel, Erik Muliawan di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022 yang berlangsung di Claro Hotel Makassar, Rabu (24/11). "Per tanggal 12 Nov 2021, jumlah merchant QRIS di Sulsel mencapai 469.569 merchants (angka pertumbuhan 179% yoy atau 14,83% mtm)," jelas Erik.
Berkat capaian itu, Pemerintah Provinsi Sulsel dianugerahi BI Awards 2021 dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo yang diumumkan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021. Penghargaan itu atas terpilihnya Sulsel sebagai Pemprov dengan Implementasi QRIS terbaik. Itu di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
Acara yang akan dibuka langsung secara virtual oleh Presiden RI, Joko Widodo itu akan dilaksanakan serentak. Dan digelar oleh Kantor Perwakilan Wilayah BI se-Indonesia.
"Alhamdulillah saat ini TP2DD di Sulsel (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) sudah 100%. Penggunaan QRIS juga perkembangan luar biasa pesat," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana.
Dia membeberkan, upaya dan strategi yang akan dilakukan untuk mendorong peningkatan QRIS di Sulsel adalah melalui pendekatan edukasi dan sosialisasi. "Kita juga akan mendorong penggunaan QRIS di merchant. Kalau kita lihat di kedai dan warung kopi, warung coto dan sop saudara itu bisa. Karena banyak manfaatnya untuk mereka juga," jelasnya.