Unik dan Bersejarah, Desa Wisata Liya Togo Berpotensi Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Jum'at, 26 November 2021 - 10:22 WIB
loading...
A A A
Tak jauh dari masjid, terdapat makam tokoh adat, salah satunya makam Djilabu. Yakni makam Menantu'u (kepala adat) Liya ke-1 yang menjadi penyiar agama Islam di Pulau Wangi-Wangi dan sekitarnya.

Sementara di sisi selatan dekat dengan tugu Liya, terdapat Baruga, sebuah bangunan dari kayu yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan musyawarah.

Dengan letaknya di daerah kepulauan, desa wisata ini juga memiliki ragam potensi wisata bahari lantaran banyak masyarakatnya yang berprofesi sebagai nelayan.

Oleh karenanya desa wisata ini juga menawarkan wisatawan pengalaman melihat keseharian masyarakat. Seperti budidaya rumput laut (terbesar di Sulawesi Utara), memasak menu tradisional, dan lainnya.



Desa Wisata Liya Togo juga memiliki ragam seni, diantaranya Tari Lariangi yakni tarian yang berasal dari Gonda, salah satu dari Lima Gonda di Kadie Liya pada masa lalu.

Selain itu Honari Mosega, tarian yang memperlihatkan ketangkasan dan kelincahan Panglima Talo Talo saat sedang berhadapan dengan musuh-musuh. Juga ada Karia’a, perayaan sakral untuk anak laki-laki dan perempuan yang sudah beranjak dewasa (Sunatan).

Yang paling menarik adalah Posepa’a, kekuatan bela diri dengan cara menendang sambil bergandengan tangan. Kebiasaan ini hanya dilakukan saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha selepas sholat Ied. Di sektor kuliner ada Soami, Sirup Tangkulela, keripik singkong, keripik dari ikan, juga lumpia isi abon ikan.

"Kita harapkan deretan potensi ini bisa membangkitkan ekonomi di Kabupaten Wakatobi, membuka lapangan kerja, dan Insha Allah bisa mendapatkan keberkahan," kata Sandiaga.

Serahkan Dukungan
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2234 seconds (0.1#10.140)