Jualan Minyak Goreng Curah Dilarang, Pedagang Pasar hingga Gorengan Angkat Bicara

Sabtu, 27 November 2021 - 17:55 WIB
loading...
Jualan Minyak Goreng...
Pedagang Pasar Kramat Jati turut menanggapi soal larangan jualan minyak goreng curah tahun depan. FOTO/Iqbal Dwi Purnama
A A A
JAKARTA - Harga minyak goreng naik dalam beberapa waktu terakhir, baik minyak goreng kemasan maupun curah. Pemerintah pun memastikan penghapusan minyak goreng curah pada 1 Januari 2022.

Rencana tersebut menuai reaksi dari pedagang sembako di pasar rakyat. Salah satunya, Ganjar pedagang di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia mengungkapkan narasi minyak goreng curah akan dicabut sudah lama digaungkan.



Ganjar tidak masalah apabila dicabut dari peredaran, karena minyak goreng curah cepat kotor dan menjadi minyak jelantah.Ganjar mengaku tidak masalah kalau pun minyak goreng curah nantinya ditiadakan di pasaran. Karena yang terpenting adalah ketersediaan barang tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Kalau minyak curah tidak ada itu tidak apa-apa, tapi minyak-minyak kemasan itu harus ready, yang penting harga minyak standar aja," ujar Ganjar kepada MNC Portal, Sabtu (27/11/2021).

Menurut dia saat ini harga minyak goreng baik yang curah maupun yang kemasan sama-sama memiliki harga yang relatif tinggi yang berakibat pada permintaan yang menurun.

"Sekarang melonjak naik harganya, sekarang saja jual sekitar Rp20 ribu per kilogram dulu itu Rp14 ribu smapai Rp16 ribu. Sekarang yang laris itu minyak kemasan diserbu pelanggan," lanjut Ganjar.

Ganjar menyebut kenaikan harga tersebut terjadi secara bertahap yang dimulai sejak tahun lalu dan tidak kunjung mengalami penurunan hingga saat ini. "Itu sudah agak lama sih, cuma naiknya bertahap, sejak tahun kemarin sampai tahun ini, harganya tidak pernah turun," tutur Ganjar.

Senada, pedagang lain bernama Yono justru menyambut baik jika minyak goreng curah akan dihilangkan dari pasar pada Januari mendatang. "Ya bagus ya, karena minyak kemasan itu kan lebih higenis, lebih bagus, minyak curah lagi naik terus, satu kilo Rp20 ribu," sambung Yono.

"Saya berharap sih kembali normal, saya lebih suka menjual minyak kemasan, karena lebih praktis," harap Yono.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)