Jualan Minyak Goreng Curah Dilarang, Pedagang Pasar hingga Gorengan Angkat Bicara
loading...
A
A
A
Kenaikan minyak goreng saat ini direspons oleh salah satu pedagang minyak goreng curah bernama Hajiahgilah yang sudah berjualan minyak goreng lebih dari 30 tahun. Bisa dikatakan olehnya kalau harga minyak goreng kali ini menjadi yang termahal sejak dirinya berjualan di Pasar Kramat Jati.
"Sekarang memang minyak sedang mahal, minyak curah ya mahal, minyak curah ya mahal, sama aja, masyarakat sama saja tetap beli, karena perlu, mau direbus terus ya ora gelem (tidak mau)" sambung Hajiahgilah.
Ia berharap harga minyak goreng bisa kembali normal supaya konsumsi masyarakat terhadap minyak goreng juga bisa kembali normal. "Harapannya mudah-mudahan harganya turun, kasian masyarakat, kalau mahal kan belinya sedikit, tapi kalau murah kan belinya jadi mendingan," tambahnya.
Harga minyak goreng yang tinggi belakangan sama dengan harga minyak goreng kemasan membuat salah satu penjual gorengan bernama Yadi semakin terbiasa menggunakan minyak goreng kemasan. "Ya paling kalau curah tidak ada ya pakai yang kemasan, sekarang harga minyak mahal dan keuntungan menipis, sekarang 2 literan 200 lebih," kata Yadi.
"Sekarang memang minyak sedang mahal, minyak curah ya mahal, minyak curah ya mahal, sama aja, masyarakat sama saja tetap beli, karena perlu, mau direbus terus ya ora gelem (tidak mau)" sambung Hajiahgilah.
Ia berharap harga minyak goreng bisa kembali normal supaya konsumsi masyarakat terhadap minyak goreng juga bisa kembali normal. "Harapannya mudah-mudahan harganya turun, kasian masyarakat, kalau mahal kan belinya sedikit, tapi kalau murah kan belinya jadi mendingan," tambahnya.
Harga minyak goreng yang tinggi belakangan sama dengan harga minyak goreng kemasan membuat salah satu penjual gorengan bernama Yadi semakin terbiasa menggunakan minyak goreng kemasan. "Ya paling kalau curah tidak ada ya pakai yang kemasan, sekarang harga minyak mahal dan keuntungan menipis, sekarang 2 literan 200 lebih," kata Yadi.
(nng)