Inflasi Bulan November 2021 Diramal Tembus 0,29%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inflasi pada bulan November 2021 diperkirakan berkisar 0,29% (month to month/mtm) atau 1,67% (year on year/ yoy). Hal itu didorong oleh peningkatan seluruh komponen inflasi baik inflasi inti dan harga bergejolak.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, inflasi inti diperkirakan sekitar 1,5% yoy dari bulan sebelumnya 1,33% yoy di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat. Ditambah serta kenaikan komoditas komponen inflasi inti seperti harga emas, kenaikan harga rokok kretek filter dan gula.
"Sementara inflasi harga bergejolak cenderung meningkat dipengaruhi oleh tren kenaikan harga komoditas pangan seperti beras (+0,06%mtm); daging sapi (+0,09%mtm); telur ayam (+7,24%mtm); cabai merah (+17,75%mtm) dan minyak goreng (+9,01%mtm)," kata Josua saat dihubungi MNC Portal di Jakarta, Rabu (1/12/2022).
Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah juga cenderung meningkat terbatas sejalan dengan kenaikan tarif transportasi udara sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, inflasi inti diperkirakan sekitar 1,5% yoy dari bulan sebelumnya 1,33% yoy di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat. Ditambah serta kenaikan komoditas komponen inflasi inti seperti harga emas, kenaikan harga rokok kretek filter dan gula.
"Sementara inflasi harga bergejolak cenderung meningkat dipengaruhi oleh tren kenaikan harga komoditas pangan seperti beras (+0,06%mtm); daging sapi (+0,09%mtm); telur ayam (+7,24%mtm); cabai merah (+17,75%mtm) dan minyak goreng (+9,01%mtm)," kata Josua saat dihubungi MNC Portal di Jakarta, Rabu (1/12/2022).
Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah juga cenderung meningkat terbatas sejalan dengan kenaikan tarif transportasi udara sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
(akr)