Petani Harus Tetap Tanam, Mentan Ajak Manfaatkan Alsintan dan KUR

Senin, 08 Juni 2020 - 02:13 WIB
loading...
Petani Harus Tetap Tanam, Mentan Ajak Manfaatkan Alsintan dan KUR
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak melakukan tanam karena pertanian itu sifatnya sustainable. Kalau tidak ada yang beli, bisa disimpan dulu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak, para petani di Kabupaten Subang untuk memanfaatkan KUR dan memaksimalkan penggunaan alsintan.

“Subang harus memanfaatkan KUR. Angka yang ada masih bisa ditambah, ada kawan-kawan dari BRI dan BNI yang bisa membantu. Jangan takut, sebab dari lahan 1 hektare lahan yang panen, kita bisa mendapat Rp30 juta. Karena satu hektare lahan bisa hasilkan padi 8 ton. Oleh karena itu tidak ada yang tidak di tanam,” ujar Syahrul di Jakarta.

Dia mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak melakukan tanam karena pertanian itu sifatnya sustainable. Kalau tidak ada yang beli, bisa disimpan dulu.

"Karena bisa kita jual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Jadi tidak alasan tidak tanam. Kita punya alsintan, ada traktor roda 4, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat,” katanya.

Menurutnya, pertanian harus digenjot untuk menghadapi tantangan yang ada di depan mata. "Yaitu penyebaran Covid-19, dan ancaman kekeringan yang bisa berdampak pada terjadinya krisis pangan," ungkapnya.

Sambung dia menerangkan, Covid-19 telah membuat seluruh dunia tercengang. Kalau Perang Dunia 1 dan 2 bisa mematikan jutaan orang pakai pesawat dan lainnya, tapi Covid-19 ini tidak ada ukurannya.

"Kita susah melawannya dan tidak terlihat. Suka atau tidak kita berhadapan dengan Covid-19. Tidak ada jalan lain, harus siap buat bertahan dan menyerang," ungkapnya.

“Bagaimana melawannya, pertama bisa dengan medical solution. Ikuti protokol pencegahan. Covid-19 bisa selesai, tapi dampaknya tidak bisa segera. Kondisi ini berkaitan ekonomi, distribusi, pasar lesu dan lainnya. Solusinya ada di pertanian. Tidak ada yang rugi di pertanian. Kita buka mata ada tanah yang bisa ditanami, sudah ada solusinya. Tidak boleh ada tanah yang menganggur,” sambung Mentan.

Dijelaskannya, pertanian menghasilkan pangan. Dan pangan ini dibutuhkan untuk membantu membentuk imunitas yang dibutuhkan badan untuk melawan Covid-19. Mentan SYL mengatakan, untuk meningkatkan pertanian, dibutuhkan lahan yang bagus, bibit yang tepat, dan budidaya pelaksanaannya harus benar.

“Kita berkejaran dengan hujan. Tapi ada tantangan lain yaitu musim kekeringan sesuai prediksi FAO. Oleh karena itu, manfaatkan hujan tersedia. Tidak boleh ada lahan yang tidak ditanami. Pertanian bukan barang baru. Yang harus dijaga adalah semangat pertaniannya. Kalau pertanian tetap tumbuh, kita akan mampu bertahan,” tegasnya.

Dalam kunjungannya, Mentan SYL juga memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda 4 yang diterima secara simbolis oleh Kelompok Tani Sumbersari, Desa Bojong Jaya, Kecamatan Pusaka Jaya, sedangkan Traktor Roda Dua diterima simbolis Kelompok Tani Palawa Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Patok Beusi, dan penerima simbolis bantuan Pompa Air adalah Kelompok Tani Kedokan, Desa Kotasari, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupatan Subang.

Sedangkan penyerahan simbolis klaim AUTP periode Februari – Maret 2020 untuk Kabupaten Subang sebesar Rp2.19 miliar. Dilakukan juga penyerahan KUR Pertanian Subang dari BNI. Bantuan ini diterima simbolis oleh Rustam (komoditas padi) dengan numlah Rp100 juta, dan Nuryati Binti Kosim (komoditas padi) Rp250 juta.

Sementara KUR Pertanian dari BRI diterima secara simbolis oleh Sutanto (komoditas padi) Rp50 juta, Mukhtar Hasyim (komoditas padi) Rp 250 juta, Sukewi (komoditas padi) Rp 100 juta, Sukaesih Komalasari (komoditas padi) Rp100 juta.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)