Tingkatkan Investasi, Menko Airlangga Minta Kadin Manfaatkan Momentum Presidensi G20

Jum'at, 03 Desember 2021 - 18:39 WIB
loading...
Tingkatkan Investasi,...
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Kadin Indonesia memiliki peran besar mendorong perekonomian nasional. FOTO/MNC Media
A A A
BALI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Kadin Indonesia memiliki peran besar mendorong perekonomian nasional. Diharapkan dapat Kadin terus melanjutkan dan memperkuat perannya, termasuk dalam mensukseskan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bertemakan “Recover together, Recover stronger”, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam Presidensi G-20 akan ada 3 hal yang akan menjadi fokus utama Indonesia yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

"Kadin sebagai organisasi tuan rumah Business20 (B20) diharapkan dapat mendukung kerja sama lintas batas dan mengupayakan langkah inovatif. Kita berharap kegiatan ini bisa mendorong transformasi ekonomi, dan Kadin Indonesia jadi pelopor agar target peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai," kata Airlangga di acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), di Bali, Jumat (3/12/2021).



Turut hadir dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR RI, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Provinsi Bali, dan Ketua Umum Kadin beserta seluruh jajaran. Airlangga mengatakan Indonesia termasuk salah satu negara yang diakui dunia atas keberhasilannya dalam melewati tantangan demi tantangan di masa pandemi dalam upaya pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Kemunculan varian baru Covid-19 menjadi tantangan baru dalam penanganan pandemi global, Indonesia tetap mewaspadai hal tersebut dengan terus memantau perkembangan yang ada.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang termasuk dalam level 1 pandemi Covid-19 menurut WHO. Presiden juga menegaskan bahwa kunci dari pertumbuhan ekonomi negara Indonesia yakni bagaimana Indonesia bisa mengendalikan pandemi, dan investasi merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia, baik investasi untuk UMKM maupun untuk pelaku usaha besar.

Menko Airlangga menambahkan, dari segi kesehatan, untuk mengantisipasi kemunculan Omicron, Pemerintah telah mengambil langkah yakni dengan membatasi perjalanan 11 negara di Afrika. Selain itu, kebijakan dalam negeri tentang jumlah karantina juga telah ditingkatkan dan Pemerintah mendorong vaksinasi yang ditargetkan pada Q1 tahun 2022 untuk 208 juta sasaran telah selesai menerima vaksinasi secara lengkap.

"Per 2 Desember 2021, vaksinasi dosis 1 telah mencapai 67,65% atau 140,9 juta dosis, dan vaksinasi dosis ke-2 telah mencapai 46,73% atau 97,3 juta dosis. Mulai Januari tahun 2022, Pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis ketiga," ungkap Menko Airlangga.

Dari sisi ekonomi, Menko Airlangga mengatakan bahwa pemerintah mengedepankan kebijakan fiskal yang fleksibel, adaptif, dan responsif. Hal tersebut telah diterapkan melalui penyesuaian dan realokasi program PEN baik tahun 2020, 2021, dan berlanjut di tahun 2022. Hingga 26 November, realisasi PEN telah mencapai 67,4% dari total alokasi sebesar Rp744,77 triliun.

Pemerintah juga telah memberikan fasilitas bagi penanaman modal berupa tax holiday untuk memberikan kemudahan berusaha bagi industri pionir. Realisasi investasi oleh para penerima fasilitas tax holiday hingga tengah tahun ini telah mencapai Rp385,8 triliun dari jumlah rencana investasi sebesar Rp716,6 triliun. Lokasi investasi tersebar di 22 provinsi dengan 6 kelompok industri mulai dari infrastruktur ekonomi, industri logam dasar hingga ekonomi digital.

Saat ini, berbagai indikator utama ekonomi nasional telah menunjukkan tren positif. Indeks Keyakinan Konsumen pada Oktober tercatat sebesar 113,4 menunjukkan pulihnya kepercayaan dari sisi demand dan PMI Manufaktur yang berada pada zona ekspansif menunjukkan perbaikan di sisi supply. Investasi hingga Q3 tahun 2021 juga meningkat, dimana realisasinya telah mencapai Rp659 triliun atau meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Baca Juga: AS Tegaskan Dukungan Penuh Atas Presidensi G20 Indonesia

Sementara itu, adanya investasi di Indonesia saat ini juga mampu menciptakan lebih dari 900 ribu lapangan kerja. Untuk itu, besaran investasi yang telah dicapai tahun ini akan ditingkatkan lagi targetnya menjadi 1.200 triliun rupiah. Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa hingga bulan Oktober 2021, Cadangan Devisa dan Neraca Perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019.

“Dari sisi ekonomi, Indonesia juga memiliki keseimbangan eksternal dan internal yang kuat. Cadangan devisa kita dan nilai ekspor Indonesia tertinggi dalam sejarah. Hal ini didukung surplus neraca perdagangan secara kumulatif yang mencatatkan kenaikan tertinggi selama 10 tahun terakhir. "Hal ini tidak terlepas dari kenaikan harga komoditas global yang kemudian meningkatkan penerimaan APBN," tutur Menko Airlangga.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2667 seconds (0.1#10.140)