Kadin Bakal Jadi Organisasi Nol Emisi Karbon pada 2060
loading...
A
A
A
DENPASAR - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( Kadin ), M. Arsjad Rasjid meyakinkan, Kadin berkomitmen untuk menjadi Net Zero Organization pada tahun 2060 atau lebih cepat. Hal ini disampaikan saat gelaran Rapimnas 2021 Kadin yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
“Kadin sebagai perwakilan dunia bisnis memiliki peranan sentral untuk membantu mendorong Indonesia mencapai komitment Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disampaikan melalui Paris Agreement dan kembali ditegaskan pada rangkaian acara Conference of Parties (COP) 26 di Glasgow bulan November yang lalu,” demikian keterangan dari Arsjad Rapimnas Kadin di Denpasar.
Menurut Arsjad, Net Zero ini merupakan sebuah revolusi industri, bukan yang akan terjadi nanti tetapi sudah terjadi saat ini di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
"Kita tentu tidak bisa memilih untuk hanya wait and see, atau hanya terus memberikan wacana-wacana positif akan net zero. Tetapi harus melakukan aksi dan langkah nyata, menggerakan setiap industri untuk menyambut revolusi industri ini,” sambung Arsjad.
Komitmen sebagai net zero organization merupakan salah bentuk aksi pelaksanaan salah satu pilar utama program Kadin yang disampaikan pada gelaran Rapimnas 2021.
“Pilar keempat adalah penguatan fungsi internal dan regulasi Kadin, dimana sebagai Ketua Umum saya ingin Kadin mampu menjadi wadah komunikasi dan konsultasi baik antar pengusaha maupun antara sektor swasta dengan pemerintah,” demikian Arsjad menambahkan.
“Terkait inisiatif net zero, Kadin akan meluncurkan Net Zero Hub yang memiliki peran sentral untuk mengajak setiap perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan pemimpin di Indonesia, untuk turut membuat komitmen net zero,” ungkap Arsjad menutup pernyataannya.
Jangkau seluruh dunia usaha Indonesia. Muhammad Yusrizki, sebagai Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan dan juga yang memimpin inisiatif Net Zero Hub menyampaikan bahwa sebagai sebuah gerakan, komitmen atas net zero tidak eksklusif hanya dimiliki oleh Kadin, atau dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar.
Pidato pembukaan Ketua Umum Arsjad Rasjid juga telah menyebut bahwa gerakan net zero adalah gerakan inklusif yang tidak terbatas pada industri atau sub-industri tertentu, tetapi menjangkau seluruh dunia usaha Indonesia, dari korporasi besar hingga UMKM.
“Kadin sebagai perwakilan dunia bisnis memiliki peranan sentral untuk membantu mendorong Indonesia mencapai komitment Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disampaikan melalui Paris Agreement dan kembali ditegaskan pada rangkaian acara Conference of Parties (COP) 26 di Glasgow bulan November yang lalu,” demikian keterangan dari Arsjad Rapimnas Kadin di Denpasar.
Menurut Arsjad, Net Zero ini merupakan sebuah revolusi industri, bukan yang akan terjadi nanti tetapi sudah terjadi saat ini di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
"Kita tentu tidak bisa memilih untuk hanya wait and see, atau hanya terus memberikan wacana-wacana positif akan net zero. Tetapi harus melakukan aksi dan langkah nyata, menggerakan setiap industri untuk menyambut revolusi industri ini,” sambung Arsjad.
Komitmen sebagai net zero organization merupakan salah bentuk aksi pelaksanaan salah satu pilar utama program Kadin yang disampaikan pada gelaran Rapimnas 2021.
“Pilar keempat adalah penguatan fungsi internal dan regulasi Kadin, dimana sebagai Ketua Umum saya ingin Kadin mampu menjadi wadah komunikasi dan konsultasi baik antar pengusaha maupun antara sektor swasta dengan pemerintah,” demikian Arsjad menambahkan.
“Terkait inisiatif net zero, Kadin akan meluncurkan Net Zero Hub yang memiliki peran sentral untuk mengajak setiap perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan pemimpin di Indonesia, untuk turut membuat komitmen net zero,” ungkap Arsjad menutup pernyataannya.
Jangkau seluruh dunia usaha Indonesia. Muhammad Yusrizki, sebagai Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan dan juga yang memimpin inisiatif Net Zero Hub menyampaikan bahwa sebagai sebuah gerakan, komitmen atas net zero tidak eksklusif hanya dimiliki oleh Kadin, atau dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar.
Pidato pembukaan Ketua Umum Arsjad Rasjid juga telah menyebut bahwa gerakan net zero adalah gerakan inklusif yang tidak terbatas pada industri atau sub-industri tertentu, tetapi menjangkau seluruh dunia usaha Indonesia, dari korporasi besar hingga UMKM.