Kinerja Tokcer, Antam Beri Kontribusi ke Negara Rp1,63 Triliun
loading...
A
A
A
Bahkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Muhammad Haikal memuji kinerja Antam terutama terkait proyek pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur yang masih punya harapan menghasilkan laba besar. Sebab, proyek tersebut hampir rampung dan hanya tinggal kendala pasokan listrik saja.
Kendati demikian, ia berharap Antam agar benar-benar menjaga proyek tersebut. Ia berharap proyek strategi nasional yang dipegang PT Aneka Tambang (Antam) Tbk tidak seperti yang dialami PT Kratakau Steel.
"Kalau ini (PT Antam) masih ada harapan bisa beres. Mohon maaf tapi seperti di Krakatau Steel (KS), bikin dua pabrik habis 1-2 juta dolar sama sekali tidak ada pemasukan hingga sekarang, malah lebih parah," kata Haikal dalam rapat tersebut.
"Kalau Bapak (Antam) colok listrik tinggal jalan. Kalau yang itu (KS) sudah tidak ada harapan," ucap Haikal saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur PT Antam Tbk. Dana Amin beserta jajarannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Dalam merespon Haikal, Dirut Antam Dana Amin yang turut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, berjanji akan secepat mungkin mencarikan solusi pasokan listrik pabrik feronikel di Haltim.
Kemudian jika kelambatan penyelesaian proyek feronikel dianggap akan mengurangi laba, menurut Dana Amin, justru sebetulnya dari sisi beban uang atau capital cost.
"Misalnya kita punya tanggung jawab menaruh equity di SGAR (Smelter Grade Alumina Refinery) 35 persen dari 800, 100 juta dolar itu mau utang ke bank atau menggunakan cash internal," terangnya.
Pilihan pinjam ke bank sudah pasti menaikkan lagi catatan di neraca utang ditambah bunganya 5 persen per tahun.
"Berarti 50 miliar setahun, yang kita lakukan kita pakai cash internal dulu, kita nggak sanggup lagi bayar bunga karena bunga itu ratuan miliar. Kita menghemat dari sisi capital, di mana projek kita suruh melakukan process balancing 70 persennya, dan itu terjadi," ujar Dirut Antam ini.
Sebenarnya, lanjut Dana Amin, secara struktur capital Antam di investasi SGAR tidak terbebani secara bunga. "Persoalannya benar tadi kemampuan eksekusi project, selalu di situ, ngak cuma di Antam, bukan kita ngeles, tapi selalu begitu," imbuhnya.
Kendati demikian, ia berharap Antam agar benar-benar menjaga proyek tersebut. Ia berharap proyek strategi nasional yang dipegang PT Aneka Tambang (Antam) Tbk tidak seperti yang dialami PT Kratakau Steel.
"Kalau ini (PT Antam) masih ada harapan bisa beres. Mohon maaf tapi seperti di Krakatau Steel (KS), bikin dua pabrik habis 1-2 juta dolar sama sekali tidak ada pemasukan hingga sekarang, malah lebih parah," kata Haikal dalam rapat tersebut.
"Kalau Bapak (Antam) colok listrik tinggal jalan. Kalau yang itu (KS) sudah tidak ada harapan," ucap Haikal saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur PT Antam Tbk. Dana Amin beserta jajarannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Dalam merespon Haikal, Dirut Antam Dana Amin yang turut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, berjanji akan secepat mungkin mencarikan solusi pasokan listrik pabrik feronikel di Haltim.
Kemudian jika kelambatan penyelesaian proyek feronikel dianggap akan mengurangi laba, menurut Dana Amin, justru sebetulnya dari sisi beban uang atau capital cost.
"Misalnya kita punya tanggung jawab menaruh equity di SGAR (Smelter Grade Alumina Refinery) 35 persen dari 800, 100 juta dolar itu mau utang ke bank atau menggunakan cash internal," terangnya.
Pilihan pinjam ke bank sudah pasti menaikkan lagi catatan di neraca utang ditambah bunganya 5 persen per tahun.
"Berarti 50 miliar setahun, yang kita lakukan kita pakai cash internal dulu, kita nggak sanggup lagi bayar bunga karena bunga itu ratuan miliar. Kita menghemat dari sisi capital, di mana projek kita suruh melakukan process balancing 70 persennya, dan itu terjadi," ujar Dirut Antam ini.
Sebenarnya, lanjut Dana Amin, secara struktur capital Antam di investasi SGAR tidak terbebani secara bunga. "Persoalannya benar tadi kemampuan eksekusi project, selalu di situ, ngak cuma di Antam, bukan kita ngeles, tapi selalu begitu," imbuhnya.