Jadi Miliarder dari Main Saham, Ini 6 Fakta Lo Kheng Hong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kisah sukses miliarder saham Lo Kheng Hong alias LKH menginspirasi banyak orang. Kesuksesan pria kelahiran Jakarta, 20 Februari 1959 tak diraih dalam semalam melainkan melalui perjalanan panjang.
Investor saham yang kerap dijuluki Warren Buffett asal Indonesia ini pernah mengalami jatuh bangun dan kehidupan yang sulit sebelum berada di titik saat ini. Berikut fakta-fakta Lo Kheng Hong yang dirangkum di Jakarta, Rabu (8/12/2021).
1. Berasal dari Keluarga Kurang Mampu
Dikutip dari akun TikTok cuancommunity, Lo Kheng Hong alias LKH berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hal itu membuatnya harus menghabiskan masa kecil di sebuah rumah petak.
Dia pun tak bisa langsung melanjutkan ke bangku kuliah setelah tamat SMA. LKH akhirnya bisa menempuh pendidikan tinggi pada usia 20 tahun setelah dia memiliki penghasilan dari bekerja sebagai Staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB). Pada masa itu, dia harus mengeluarkan uang Rp50.000 untuk mendaftar kuliah dan Rp10 ribu untuk bayaran per semesternya.
2. Rajin Menabung dan Belajar Investasi Saham
Meski saat itu memiliki gaji yang pas-pasan, LKH tidak lupa untuk menabung dan mulai mempelajari investasi saham emiten di pasar modal. Seiring berjalannya waktu, dia mengumpulkan uang dan membeli saham-saham di perusahaan terbuka.
3. Pernah Rugi Saat Beli Saham
Saat berusia 30 tahun, LKH yang baru terjun di dunia investasi saham harus mengalami kerugian. Saham pertama yang dia beli adalah saham milik PT Gajah Surya Multi Finance Tbk pada tahun 1989. Sayangnya, dia harus menjualnya lebih murah dari harga beli karena nilainya yang turun. Kejadian ini membuatnya termotivasi untuk lebih giat membaca arah pasar modal. Dia mempelajari saham-saham emiten yang berpotensi memiliki prospek cerah.
4. Kepala Cabang Bank Ekonomi
Setelah 10 tahun bekerja di OEB, LKH mengundurkan diri karena tak kunjung mengalami kenaikan gaji. Pada 1990, dia bekerja di Bank Ekonomi dan setahun kemudian diangkat menjadi kepala cabang. Enam tahun kemudian, dia mengundurkan diri dari Bank Ekonomi.
Mundurnya LKH didasari oleh alasan ingin fokus berinvestasi. Investasi sahamnya yang paling menguntungkan berasal dari MBAI, PNLF, dan RIGS. LKH berhasil melihat prospek cerah MBAI (PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk) yang kini menjadi perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia.
5. Gaya Hidup Sederhana
Meskipun berkantong tebal, LKH tidak mengubah gaya hidup sederhananya. Dia setia dengan mobil Volvo yang telah lebih dari 10 tahun menemaninya. Dia memilih membelanjakan uangnya untuk berwisata dalam waktu panjang.
6. Mengelompokkan 4 Macam Orang di Dunia
Berikut empat macam orang di dunia menurut LKH:
- Orang yang banyak waktu tapi tidak punya uang. Dia adalah pengangguran, hidupnya jadi benalu untuk orang lain.
- Orang yang banyak uang, tetapi tidak punya waktu. Dia adalah pengusaha dan para eksekutif.
- Orang yang tidak punya uang dan tidak punya waktu. Dia adalah karyawan yang gajinya kecil UMR. Setiap hari dia sibuk bekerja, habis bulan gajinya habis. Orang yang tidak punya waktu tidak punya uang ini jumlahnya paling banyak signifikan.
- Orang yang bukan hanya banyak uang, tetapi juga punya banyak waktu. Dia adalah sleeping investor, dia tidak mempunyai kerjaan.
Investor saham yang kerap dijuluki Warren Buffett asal Indonesia ini pernah mengalami jatuh bangun dan kehidupan yang sulit sebelum berada di titik saat ini. Berikut fakta-fakta Lo Kheng Hong yang dirangkum di Jakarta, Rabu (8/12/2021).
1. Berasal dari Keluarga Kurang Mampu
Dikutip dari akun TikTok cuancommunity, Lo Kheng Hong alias LKH berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hal itu membuatnya harus menghabiskan masa kecil di sebuah rumah petak.
Dia pun tak bisa langsung melanjutkan ke bangku kuliah setelah tamat SMA. LKH akhirnya bisa menempuh pendidikan tinggi pada usia 20 tahun setelah dia memiliki penghasilan dari bekerja sebagai Staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB). Pada masa itu, dia harus mengeluarkan uang Rp50.000 untuk mendaftar kuliah dan Rp10 ribu untuk bayaran per semesternya.
2. Rajin Menabung dan Belajar Investasi Saham
Meski saat itu memiliki gaji yang pas-pasan, LKH tidak lupa untuk menabung dan mulai mempelajari investasi saham emiten di pasar modal. Seiring berjalannya waktu, dia mengumpulkan uang dan membeli saham-saham di perusahaan terbuka.
3. Pernah Rugi Saat Beli Saham
Saat berusia 30 tahun, LKH yang baru terjun di dunia investasi saham harus mengalami kerugian. Saham pertama yang dia beli adalah saham milik PT Gajah Surya Multi Finance Tbk pada tahun 1989. Sayangnya, dia harus menjualnya lebih murah dari harga beli karena nilainya yang turun. Kejadian ini membuatnya termotivasi untuk lebih giat membaca arah pasar modal. Dia mempelajari saham-saham emiten yang berpotensi memiliki prospek cerah.
4. Kepala Cabang Bank Ekonomi
Setelah 10 tahun bekerja di OEB, LKH mengundurkan diri karena tak kunjung mengalami kenaikan gaji. Pada 1990, dia bekerja di Bank Ekonomi dan setahun kemudian diangkat menjadi kepala cabang. Enam tahun kemudian, dia mengundurkan diri dari Bank Ekonomi.
Mundurnya LKH didasari oleh alasan ingin fokus berinvestasi. Investasi sahamnya yang paling menguntungkan berasal dari MBAI, PNLF, dan RIGS. LKH berhasil melihat prospek cerah MBAI (PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk) yang kini menjadi perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia.
5. Gaya Hidup Sederhana
Meskipun berkantong tebal, LKH tidak mengubah gaya hidup sederhananya. Dia setia dengan mobil Volvo yang telah lebih dari 10 tahun menemaninya. Dia memilih membelanjakan uangnya untuk berwisata dalam waktu panjang.
6. Mengelompokkan 4 Macam Orang di Dunia
Berikut empat macam orang di dunia menurut LKH:
- Orang yang banyak waktu tapi tidak punya uang. Dia adalah pengangguran, hidupnya jadi benalu untuk orang lain.
- Orang yang banyak uang, tetapi tidak punya waktu. Dia adalah pengusaha dan para eksekutif.
- Orang yang tidak punya uang dan tidak punya waktu. Dia adalah karyawan yang gajinya kecil UMR. Setiap hari dia sibuk bekerja, habis bulan gajinya habis. Orang yang tidak punya waktu tidak punya uang ini jumlahnya paling banyak signifikan.
- Orang yang bukan hanya banyak uang, tetapi juga punya banyak waktu. Dia adalah sleeping investor, dia tidak mempunyai kerjaan.
(ind)