IHSG Hari Ini Dibuka Melemah, Penghujung Tahun Bisa Tembus 7.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) hari ini dibuka melemah ke level 6.618 pada perdagangan sesi I. Senior Investmen Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Navan Aji Gusta mengatakan, sepanjang perdagangan hari ini IHSG diprediksi akan bergerak secara terbatas.
"Pergerakan IHSG pada hari ini memang mengalami pelemahan, tetapi juga patut diapresiasi tidak terlalu signifikan," ujar Navan pada Power Breakfast IDXChanel, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, pergerakan saham saat ini juga masih dibayangi oleh sentimen dari varian baru Omicron yang menyebabkan situasi ketidakpastian.
"Para pelaku pasar juga mencermati dinamika assesment dari Omicron itu sendiri. Kemudian di sisi lain para pelaku pasar juga mencermati kinerja inflasi Amerika Serikat," sambung Navan.
Meski demikian Navan melihat ke depan adanya suatu katalis positif yang bisa mendorong penguatan IHSG kembali. Akan muncul sejumlah sentimen positif yang mendorong IHSG.
"Misalnya kalau di domestik dari neraca perdagangan yang mengalami surplus lagi. Lalu diiringi adanya sentimen window dressing, tentu diharapkan pergerakan IHSG akan mengalami reli," jelan Navan.
Navan menambahkan pergerakan IHSG sampai pada penutupan tahun ini diperkirakan bisa tembus ke level 7.000. Kenaikan itu terjadi setelah IHSG melewati beberapa level resistance.
"Kalau pergerakan IHSG ini menembus 6.649, maka di level resistance berikutnya adalah 6.688. Jadi pengujian level ini harus dilakukan secara bertahap," pungkasnya.
"Pergerakan IHSG pada hari ini memang mengalami pelemahan, tetapi juga patut diapresiasi tidak terlalu signifikan," ujar Navan pada Power Breakfast IDXChanel, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, pergerakan saham saat ini juga masih dibayangi oleh sentimen dari varian baru Omicron yang menyebabkan situasi ketidakpastian.
"Para pelaku pasar juga mencermati dinamika assesment dari Omicron itu sendiri. Kemudian di sisi lain para pelaku pasar juga mencermati kinerja inflasi Amerika Serikat," sambung Navan.
Meski demikian Navan melihat ke depan adanya suatu katalis positif yang bisa mendorong penguatan IHSG kembali. Akan muncul sejumlah sentimen positif yang mendorong IHSG.
"Misalnya kalau di domestik dari neraca perdagangan yang mengalami surplus lagi. Lalu diiringi adanya sentimen window dressing, tentu diharapkan pergerakan IHSG akan mengalami reli," jelan Navan.
Navan menambahkan pergerakan IHSG sampai pada penutupan tahun ini diperkirakan bisa tembus ke level 7.000. Kenaikan itu terjadi setelah IHSG melewati beberapa level resistance.
"Kalau pergerakan IHSG ini menembus 6.649, maka di level resistance berikutnya adalah 6.688. Jadi pengujian level ini harus dilakukan secara bertahap," pungkasnya.
(uka)